chatwithamelia.xyz - Para pecinta sepak bola tanah air tampaknya tengah beruntung. Di tengah sengkarut kompetisi domestik ditambah serentetan tragedi berdarah yang melanda suporter, masih memiliki Timnas Indonesia U-16. Skuat Garuda Asia yang kini menjadi satu-satunya wakil Asia Tenggara di ajang Piala Asia punya waktu 90 menit untuk mencatatkan rekor bersejarah menuju Piala Dunia U-17 2019.
Semenjak keluar sebagai kampium AFF U-16 2018 lalu, Bagus Kahfi dkk benar-benar jadi sorotan. Sejuta bahkan ratusan juta asa disematkan ke pundak para penggawa garuda muda ini untuk menggapai mimpi tampil pertama kali di Piala Dunia U-17 2019.
Catatannya, skuat asuhan Fakhri Husaini ini wajib lolos ke babak semifinal Piala Asia U-16 2018. Saat ini, Timnas Indonesia U-16 baru saja menyelesaikan misi pertama, yakni lolos dari fase grup dan bersiap menghadapi babak perempat final.
Baca Juga: Jelang Laga, Fakhri Husaini Waspadai Striker Australia
Menyandang predikat sebagai juara Grup C, Timnas Indonesia U-16 bakal mendapat tantangan keras dari Australia U-16 yang berstatus sebagai runner up Grup D usai menundukkan Afganistan dengan skor 4-0.
Meski memiliki rekor yang kurang bagus selama bersua Australia, Timnas Indonesia U-16 sebetulnya pernah punya reputasi apik sepanjang enam kali mengikuti gelaran Piala Asia U-16. Prestasi terbaik yang pernah diraih yakni pada ajang Piala Asia U-16 1990 ketika skuat garuda muda saat itu mampu melangkah ke babak semifinal.
Sayang dengan format yang berbeda kala itu, Timnas Indonesia yang terhenti di babak semifinal gagal meraih tiket otomatis ke Piala Dunia U-17. Sebab saat itu formatnya yang mampu meraih tiket otomatis hanya tim juara, runner up dan peringkat ketiga Piala Asia U-16.
Baca Juga: Hasil Serie A: Tanpa Striker Milan Pesta Gol ke Gawang Sassuolo
Baru di tahun 2006 jatah tiket otomatis Piala Dunia U-17 ditambahkan menjadi empat tiket. Sehingga tim yang mampu lolos ke babak semifinal dipastikan keempatnya melenggang ke ajang Piala Dunia U-17.
Bagus Kahfi dkk punya peluang untuk mengulang prestasi bahkan lebih baik dari apa yang pernah didapat 28 tahun silam. Saat ini, Timnas Indonesia U-16 punya waktu 90 menit untuk menciptakan sejarah lolos ke Piala Dunia U-17 2019 dengan syarat mampu menekuk Australia di babak perempat final.
Australia sendiri sebetulnya bukanlah lawan asing bagi skuat Garuda Asia. Keduanya pernah bersua di ajang AFF U-15 2017. Kala itu, Bagus Kahfi mampu mencetak hat-trick. Namun, gelontoran trigol bomber asal Magelang itu belum cukup untuk mengalahkan Australia. Socceroos muda justru mampu membalikkan keadaan dan menang dengan skor cukup mencolok 7-3.
Baca Juga: Siaran Langsung dan Link Live Streaming Timnas U-16 vs Australia
Tetapi berganti musim dan waktu, Timnas Indonesia U-16 yang sekarang sudah pasti berbeda dengan setahun lalu. Mereka pun sudah mengantongi kekuatan calon lawannya itu.
Dilansir dari laman resmi PSSI, pelatih Fakhri Husaini mengaku sudah mengamati dan mengantongi kekuatan Australia U-16. Menurutnya Australia memiliki materi yang baik terutama fisik dan tekniknya, namun secara komposisi skuat Australia yang sekarang tak terlampau berbeda dengan yang setahun silam.
''Kami masih punya peluang. Bagus pernah mencetak tiga gol ke gawang mereka. Striker mereka masih sama. Kami harus waspada terhadapnya dan pemain lainnya,'' ungkapnya.
Baca Juga: Di Maria Ungkap Keinginannya Untuk Bertahan di PSG
Lebih lanjut, pelatih asal Aceh ini mewaspadai pergerakan bek sayap Australia yang senantiasa aktif melakukan serangan.
''Bek sayap mereka lumayan berbahaya. Tapi kami mengamati mereka punya titik lemah. Nah itu tergantung kami sekarang, kalau kami bisa memanfaatkan kelemahan mereka itu bisa jadi keuntungan kami,'' lanjutnya.
Kesuksesan Korea Selatan membungkan Australia U-16 di laga perdana penyisihan Grup D beberapa waktu lalu pun bisa dimanfaatkan dan jadi motivasi bagi Bagus Kahfi dkk. Apalagi Timnas Indonesia U-16 memiliki kecepatan seperti yang dipraktekkan para penggawa Korsel kala itu yang sukses menekuk Australia dengan skor 3-0.
Satu lagi yang tak kalah penting, Timnas Indonesia U-16 setidaknya telah teruji. Sebelum bersua Australia, skuat Garuda Asia sudah beberapa kali menumbangkan tim-tim besar, sebut saja Iran yang pernah jadi runner up di Piala Asia dua tahun silam di laga perdana penyisihan Grup C Piala Asia U-16 2018. Lalu, para penggawa merah putih juga mampu menjungkalkan tuan rumah Jepang dan keluar sebagai juara di ajang Jenesys 2017 silam.
''Syukur Alhamdulillah kami punya modal bagus. Kita pernah lawan tim-tim besar, jadi mental anak-anak sudah bagus dan rasa percaya diri juga mantap,'' tambah Fakhri.
Nah dengan modal itu, saat ini Timnas Indonesia U-16 punya waktu 90 menit untuk mengakumulasi semua kekuatan dan mencetak sejarah lolos ke Piala Dunia U-17 2019.