chatwithamelia.xyz - Pelatih timnas Indonesia U-16, Fakhri Husaini menilai rekannya yang kini melatih Timnas Indonesia senior, Bima Sakti tak pantas disalahkan dari penampilan skuat Garuda di Piala AFF 2018 yang sudah melakoni tiga laga fase grup.
Bima Sakti sudah melakoni tiga laga awal babak fase grup B Piala AFF 2018, dari tiga laga tersebut Hansamu Yama cs harus tunduk dua kali dari Singapura dan Thailand dan hanya satu kali menang melawan Timor Leste di matchday kedua.
Hasil itu membuat suporter merasa kecewa dengan performa timnas Indonesia di bawah asuhan Bima Sakti, mereka bahkan menyerukan bentuk protes dengan gerakan #KosongkanGBK pada laga kandang melawan Timor Leste.
Baca Juga: Hasil Lengkap UEFA Nations League: Swiss dan Inggris ke Semifinal
Namun, Fakhri Husaini berkata lain, ia justru merasa kasihan dengan beban berat yang dipikul oleh Bima Sakti selaku pelatih yang ditunjuk menggantikan sosok pelatih sekelas Luis Milla.
''Saya sebenarnya kasihan Bima (Sakti), Bima menerima tugas yang cukup berat menjadi pelatih AFF ini, apalagi mereka membanding-bandingkan dengan (Luis) Milla,'' kata Fakhri Husaini kepada chatwithamelia.xyz di Yogyakarta, (18/11/2018).
Menurut pelatih 56 tahun asal Aceh tersebut para penikmat sepak bola timnas Indonesia tidak bisa membandingkan Bima Sakti dengan pelatih timnas Indonesia sebelumnya, Luis Milla.
Baca Juga: Hat-trick David da Silva Bawa Persebaya Permalukan Bali United
''Padahal kalau kita lihat Milla prestasinya enggak ada juga kan, saya juga heran juga, target-targetnya kan gagal juga. Nah ini yang menambah beban berat Bima itu ketika bayang-bayang Milla itu selalu nempel di dia,''
''Harusnya Bima ya menjadi Bima, kalau hasil ini (AFF) gagal, ya ini memang sudah Bima, kalau sukses mereka baru bilang ini bukan Bima, Bima kan cuma meneruskan Milla saja, nah ini saya bisa merasakanlah bagaimana beratnya tugas Bima,'' jelas Fakhri.
Mantan pemain timnas Indonesia era 1990an itu menegaskan yang harus bertanggung jawab jika timnas Indonesia gagal menembus semifinal Piala AFF 2018 adalah PSSI selaku federasi, bukan Bima Sakti.
Baca Juga: Kalahkan Persib, Pelatih PSIS: Sebuah Hasil yang Luar Biasa!
''Buat saya tidak tepat Bima dijadikan kambing hitam jika gagal di AFF, justru saya menaruh respek luar biasa kepada Bima, dengan kondisi seperti ini dia mau ambil alih posisi pelatih, PSSI yang harus bertanggung jawab kalau kita gagal, Bima sudah menjalankan dengan cukup baik lah,'' tegas Fakhri.
Lebih lanjut bicara soal peluang, pelatih yang sukses membawa skuat Garuda Asia juara di Piala AFF U-16 beberapa waktu lalu itu mengatakan Timnas Indonesia bersama Bima Sakti akan kesulitan terlebih sudah kalah di dua laga awal fase grup.
''Saya kira agak sulit ya, kita sudah dua kali kalah, lawan kita selanjutnya lawan Filipina juga tim yang cukup kuat, tapi sebagai orang Indonesia, mantan pemain dan pelatih juga saya tetap mendukung Bima ya, tentu ini harus menjadi pelajaran yang bagus untuk PSSI,'' harap Fakhri.
Baca Juga: Begini Kabar Terbaru Soal Cedera Andik Saat Kontra Thailand
Skuat Garuda kini berada di peringkat keempat Grup B dengan koleksi tiga poin dari tiga pertandingan serta memiliki selisih gol minus satu. Indonesia berada di bawah Thailand (6 poin), Filipina (6 poin), dan Singapura (3 poin). Namun, ketiga negara tersebut baru memainkan dua laga di Grup B.
Meski peluang terlihat sudah begitu tipis, anak asuh Bima Sakti sejatinya masih berpeluang untuk lolos ke semifinal Piala AFF 2018. Hanya saja ada beberapa hal yang harus terjadi dengan syarat di bawah ini: