chatwithamelia.xyz - Pelatih timnas Indonesia U-16, Fakhri Husaini kurang setuju dengan fenomena mengirimkan pemain muda Indonesia ke luar negeri untuk menimba ilmu sepak bola, menurutnya pengembangan kompetisi usia muda lebih penting dari berguru ke luar negeri.
Pelatih asal Aceh itu bersyukur beberapa anak asuhnya di timnas Indonesia U-16 yang sukses menjuarai Piala AFF U-16 sudah mendapat pinangan dari klub-klub profesional seperti si kembar, Amirrudin Bagus Kahfi dan Amirrudin Bagas Kaffa yang sudah dikontrak tim Liga 1, Barito Putera.
''Saya bersyukur mereka sudah bermain di klub, bahkan ada yang masuk ke klub Liga 1 yang memang diwajibkan punya klub elite pro ya yang U-16, mereka sudah main disitu, beberapa juga ada yang di Liga 1 U-19. Ini justru bagus buat mereka, karena memang ini yang saya harapkan, saya ingin mereka disebar di klub-klub bukan jadi satu lagi,'' kata Fakhri Husaini kepada chatwithamelia.xyz di Yogyakarta.
Baca Juga: Belum Fit, Boaz Diragukan Bisa Turun Hadapi Bhayangkara FC
Fakhri mengungkapkan sekitar 20an pemain timnas Indonesia U-16 mendapatkan tawaran dari sebuah sponsor untuk diterbangkan ke London untuk mengikuti pelatihan di West Ham. Namun ia menolak program ini karena hanya akan mengulang program yang dulu pernah dilakukan PSSI seperti Binatama, Primavera hingga SAD Uruguay.
''Sebenarnya ada sekitar 20an pemain yang tersaring untuk diikutkan pelatihan di West Ham dari sponsor, jujur saja saya tolak program ini, menurut saya ini mengulang program yang pernah dibuat tapi gagal, seperti Primavera hingga SAD Uruguay,'' ungkap Fakhri Husaini.
Menurutnya, ketimbang mengirim pemain ke luar negeri alangkah lebih baik jika dana tersebut digunakan untuk membangun kompetisi usia muda dan pembangunan fasilitas sepak bola yang lebih serius.
Baca Juga: 4 Pemain Persib Bandung Diduga Terlibat Pengaturan Skor Liga 1
''Kemudian saya katakan, bisa enggak biaya untuk mengirimkan pemain ke Inggris untuk delapan bulan dipakai untuk memutar kompetisi usia muda di sini, atau kalau tidak, jika sudah ada stakeholder yang menjalankan, ya uangnya buat bangun fasilitas latihan usia muda saja,'' jelas Fakhri
Selain itu Fakhri beranggapan jika para pemain ini bermain di Indonesia akan berdampak pada minat para anak muda Indonesia untuk terpacu berlatih dan berkompetisi yang kemudian bermuara ke tim nasional Indonesia.
''Saya tidak setuju mereka dikirim latihan di Inggris, kecuali untuk turnamen di luar negeri seminggu atau dua minggu tak masalah, kalau kompetisi dan latihan harus di Indonesia, karena jika di Indonesia mereka juga bisa menarik minat dari pemain di daerah-daerah untuk giat berlatih, ini lebih bagus,''
Baca Juga: Persipura Jayapura Lebih Dekat ke Degradasi daripada Juara Liga 1
''Satu-satunya cara untuk memberikan tambahan keterampilan buat pemain adalah kompetisi dan disebar di klub, karena kalau 23 pemain ini jadi satu terus saya khawatir ini akan menutup kesempatan pemain lain, seolah-olah pemain timnas hanya itu-itu saja,'' tutup Fakhri.
Fakhri Husaini sudah tidak lagi kini aktif sebagai pelatih Timnas Indonesia U-16 semenjak resmi dibubarkan usai Piala Asia U-16 Oktober kemarin, kini ia disibukkan dengan pekerjaannya sebagai Karyawan BUMN PT Pupuk Kaltim di Bontang, Kalimantan Timur.
Baca Juga: Pesan Cristian Gonzales Agar Timnas Indonesia Bantai Filipina