chatwithamelia.xyz - Edy Rahmayadi telah terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pada periode 2016-2020. Namun, baru dua tahun menjabat, belum terlihat prestasi yang signifikan selain menjadi bahan pembicaraan publik lantaran sejumlah ucapannya yang konyol.
Ada banyak alasan yang melatarbelakangi itu semua. Salah satunya adalah karena gaya bicara Edy Rahmayadi yang tegas, kata-kata yang terkesan emosional, dan terkadang tak masuk akal.
Tak jarang, komentar pria yang juga menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara itu menjadi viral di media sosial dan menjadi sorotan publik di dunia maya. Namanya pun semakin melambung tinggi, walau sebenarnya dalam konteks yang kurang bagus.
Baca Juga: Jelang Hadapi Bhayangkara, 260 Tembakan Persebaya Melenceng
Untuk mengingat kembali, berikut chatwithamelia.xyz merangkum 3 komentar 'konyol' Edy Rahmayadi selama memimpin PSSI.
1. 'Apa urusan Anda menanyakan hal itu?'
Fenomena rangkap jabatan dari Edy Rahmayadi selalu menjadi perhatian pecinta sepak bola Indonesia. Seperti diketahui, pria 57 tahun itu menjabat sebagai ketua umum PSSI, pembina PSMS Medan, dan gubernur Sumatera Utara.
Baca Juga: Djanur Tak Ingin Persebaya Jemawa Hadapi Bhayangkara FC
Kondisi ini pun pernah ditanyakan oleh Aiman, salah satu wartawan senior dari televisi swasta. Namun, Edy Rahmayadi justru memberi jawaban dengan nada emosional dan tidak pas.
Pembunuhan Gara-gara Fanatisme Sepak Bola, Ini Tanggapan Edy Rahmayadi pic.twitter.com/mIgW6Ho2l1
— KOMPAS TV (@KompasTV) 24 September 2018
Berikut ini transkrip percakapan tersebut:
Baca Juga: Terungkap, Ini Alasan Simon McMenemy Depak Striker Persebaya
Aiman: Anda kan menjadi gubernur Sumatera Utara, apakah Anda merasa terganggu ketika tugas Anda, tanggung jawab Anda menjadi Gubernur dan juga menjadi ketua umum PSSI?
Edy Rahmayadi: Apa urusan Anda menanyakan itu?
Aiman: Saya bertanya kepada Anda Pak, apakah Anda merasa seperti itu. Jika tidak, Anda bisa menjawab. Ini sesungguhnya pertanyaan yang sederhana Pak Edy.
Baca Juga: Chant Wartawan Harus Baik Serang Ketum PSSI di Gelora Bung Karno
Edy Rahmayad: Bukan hak Anda juga bertanya kepada saya.
Aiman: Wartawan punya hak untuk bertanya apa saja Pak Edy.
Edy Rahmayadi: Oke, terima kasih. Saya juga punya hak untuk tidak menjawab.
Aiman: Dan saya menghormati hak Anda untuk tidak menjawab.... (Keduanya kemudian melanjutkan perbincangan, Ketua PSSI mengaku telah memberi 'pembinaan' kepada klub.)
Aiman: ...PSSI sudah memberikan hukuman kepada kesebelasan tersebut?
Edy Rahmayadi: Itu sudah cukup. Dan itu dilakukan oleh seluruh negara. Saya tak perlu cerita panjang kepada Kompas.
Aiman: Bukan kepada Kompas, pak, kepada publik.
Edy Rahmayadi: Anda intinya terlalu berlebihan bertanya.
Aiman: Bukan kepada Kompas, sekali lagi...
Edy Rahmayadi: (memotong kalimat Aiman) Terima kasih, saya akhiri.
2. 'Coach itu pelatih'
Polemik kekosongan kursi pelatih Timnas Indonesia selepas Asian Games 2018 membuat Edy Rahmayadi terus dijejali pertanyaan oleh wartawan. Tak jarang, wartawan mempertanyakan kehadiran Luis Milla yang dinilai mampu mangambil hati para pecinta sepak bola tanah air.
Namun, Edy Rahmayadi justru memberikan 'wawasan baru' dengan menjelaskan kepada media bahwa coach itu pelatih. Ia juga menegaskan bahwa Luis Milla sedang menimba ilmu di Spanyol dan akan kembali ke Indonesia sebelum Piala AFF 2018.
''Luis Milla sedang melakukan itu pendalaman ilmu (kursus lisensi kepelatihan), sebagai kewajiban seorang coach. Coach itu pelatih, dan dia baru selesai. Hari ini insya Allah sudah sampai (di Indonesia),'' kata Edy.
3. 'Ketika wartawan baik, maka timnasnya baik'
Kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 tentu saja membuat para pecinta sepak bola tanah air kecewa. Atas kondisi tersebut, wajar kiranya jika ada klarifikasi dari Edy Rahmayadi selaku Ketua Umum PSSI, badan yang mengurusi sepak bola Indonesia.
Pertanyaan semacam itu pun turut dijejalkan oleh wartawan baru-baru ini. Namun, entah kenapa, mantan Pangkostrad TNI itu justru memberikan jawaban yang mengejutkan. Ia menilai wartawan lah dalang atas keterpurukan skuat Garuda.
“Ketika Wartawan Baik, Timnasnya akan baik.” - Gubernur SU pic.twitter.com/brb0AYxeuU
— Komisi Wasit (@MafiaWasit) 22 November 2018
Pernyataan itu pun tampaknya menjadi salah satu komentar paling populer di jagat sepak bola. Bahkan, media ternama dunia, FOX Sports Asia, turut menyoroti ucapan tak lazim tersebut melalui artikel yang berjudul ''AFF Suzuki Cup 2018 : PSSI Chairman Edy Rahmayadi states ridiculous reason for Indonesia national team’s failure.''