chatwithamelia.xyz - Pertandingan pekan ke-33 antara Bali United vs Persija Jakarta berlangsung selama 104 menit, Macan Kemayoran sukses meraih tiga poin dari Bali untuk membuka asa menuju gelar juara Liga 1 2018.
Pada pertandingan yang digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali tersebut Persija Jakarta berhasil unggul tipis 1-2, gol Persija dicetak oleh Sandi Sute (7') dan Marko Simic (87'), sementara Bali United hanya mampu membalas satu gol yang dicetak Stefano Lilipaly (90+4').
Tidak ada yang aneh dari proses ketiga gol yang tercipta, namun ada beberapa hal yang mengganjal pada pertandingan krusial bagi Persija Jakarta ini:
Baca Juga: Lawan Mafia Bola, Suporter Bali United 'Bakar' Tribune Stadion
1. Pelatih Bali United mengundurkan diri H-3
Pelatih Bali United, Widodo Cahyono Putro mendadak mengundurkan diri tiga hari sebelum kick off melawan Persija Jakarta atau tepatnya pada tanggal 29 November 2018.
Manajemen Bali United menyebutkan Widodo mundur karena ingin fokus untuk persiapan pengambilan lisensi kepelatihan AFC A Pro yang dilakukan bulan Januari 2019 nanti.
Baca Juga: Cetak 1000 Gol di Kandang, Chelsea Samai Rekor 2 Klub
Performa Bali United yang belakangan menurun juga menjadi salah satu alasan Widodo mundur dari kursi kepelatihan sebagai bentuk tanggung jawabnya sebagai pelatih.
Namun, kondisi ini membuat Bali United kehilangan sosok pelatih yang selama ini membangun tim dan goyang jelang lawan Persija. Bersama Widodo, Bali United sukses meraih runner-up musim lalu dan mentas di Piala AFC.
2. Handsball Maman Abdurahman
Baca Juga: Selebrasi Lebay Saat Derby Merseyside, Jurgen Klopp Minta Maaf
Bek Senior Persija Jakarta, Maman Abdurahman tertangkap kamera dengan jelas melakukan pelanggaran handsball di kotak penalti pada menit ke-89, namun wasit tidak meniup peluitnya.
Wasit Jumadi Efendi tidak meniup peluit saat bola mengenai tangan Maman di kotak penalti, bola yang keluar hanya dianggap menjadi tendangan pojok oleh wasit.
Dalam tayangan ulang, bola jelas mengenai tangan Maman Abdurahman, namun wasit Jumadi punya pandangan tersendiri terhadap kejadian tersebut. Kondisi saat itu Persija Jakarta sudah unggul 0-2.
Baca Juga: Peran Penting Laurent Koscielny di Balik Kemenangan Arsenal
3. Pertandingan terhenti 4 kali
Wasit Jumadi Efendi menghentikan pertandingan sebanyak empat kali dalam pertandingan ini, yakni pada menit ke 31', 65', 13', dan 19'. Flare yang menyala di tribune selatan yang dihuni suporter Bali United menjadi penyebabnya.
Asap dari flare tersebut mengganggu permainan dan harus dihentikan, bahkan kiper Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa beberapa kali harus mendapatkan bantuan oksigen.
4. Tak ada tambahan waktu di babak kedua
Wasit Jumadi Efendi memang menjadi sorotan pada pertandingan ini, puncaknya ia dengan sadar meniup peluit panjang tanda mengakhiri pertandingan pada menit ke-104.
Kondisi pada menit itu Persija Jakarta menang 1-2 atas Bali United padahal asisten wasit sama sekali belum menunjukan papan informasi tambahan waktu babak kedua.
Tak pelak tiupan peluit itu membuat seluruh pemain Bali United marah mengerubungi Jumadi Efendi untuk melayangkan protes keras, namun keputusan Jumadi sudah bulat, pertandingan tetap selesai dengan kemenangan Persija Jakarta.
Hingga kini belum ada keterangan resmi dari panitia pelaksana ataupun PT LIB kenapa wasit Jumadi menghentikan pertandingan tersebut tanpa adanya tambahan waktu.