chatwithamelia.xyz - Dugaan untuk melengserkan Edy Rahmayadi sebagai Ketua Umum PSSI terungkap di talkshow Mata Najwa, semalam. Salah satu voter yang dirahasiakan identitasnya mengungkap ada tiga skenario yang disiapkan.
Edy Rahmayadi secara lugas menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI pada pidato pembukaan Kongres Tahunan PSSI yang dimulai pada tanggal 20 Januari 2019 lalu.
Saat menyatakan pengunduran dirinya, Gubernur Sumatera Utara itu juga sempat menyinggung adanya pengkhianat yang ada di tubuh PSSI.
Baca Juga: Terungkap! Ada Uang 1000 Dollar Agar Edy Rahmayadi Mundur dari Ketum PSSI
Meski tak secara gamblang menuding siapa sosok yang berkhianat, belakangan diketahui bahwa pernyataan mundurnya Edy Rahmayadi dipengaruhi beberapa faktor, di antaranya munculnya mosi tidak percaya dari sejumlah voter. Terungkap dalam talkshow Mata Najwa, mosi tidak percaya ini disepakati sejumlah voter yang tiga hari sebelum kongres melakukan pertemuan di Hotel Royal Kuningan, Jakarta.
Salah satu voter yang dirahasiakan identitasnya mengungkapkan pada Najwa Shihab selaku tuan rumah Mata Najwa bahwa ada sejumlah uang yang beredar untuk memuluskan rencana keluarnya mosi tidak percaya kepada Edy Rahmayadi.
Voter tersebut juga menyebutkan ada skenario yang disiapkan untuk "mengharapkan" Edy Rahmayadi mundur dari Ketua Umum PSSI. Ia mengungkapkan ada tiga skenario yang disiapkan saat itu.
Baca Juga: Krzysztof Piatek Resmi Berseragam AC Milan
Dikatakan bahwa opsi pertama atau skenario pertama yang disiapkan adalah Edy Rahmayadi menyatakan sendiri untuk mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI.
"Opsi pertama melalui pidato beliau mundur ya itu yang dilakukan," terangnya.
Ditambahkan, jika seandainya waktu itu skenario pertama tidak bisa dilakukan maka diupayakan dengan skenario kedua yakni dengan meminta persetujuan dari para voter.
Baca Juga: Ditolak AFC, Persija Tanpa Pemain Asing serta Ryuji di Liga Champions Asia
"Jadi voter akan menyampaikan pidatonya ya mungkin skenarionya menyampaikan ke voters lainnya setuju atau tidak pak ketua mundur," katanya.
Nah, jika opsi kedua atau skenario kedua juga tidak bisa dilakukan maka jalan terakhir yakni mengeluarkan surat petisi yang sebelumnya sudah ditandatangani oleh para voter yang kala itu menghadiri pertemuan di Hotel Royal Kuningan.
"Opsi ketiga surat petisi yang sudah ditandatangani itu," tandasnya.
Baca Juga: Hasil Piala Indonesia 2018: Persija Jakarta dan PSS Sleman Raih Kemenangan