chatwithamelia.xyz - Perasaan campur aduk dirasakan oleh pelatih Borneo FC, Fabio Lopez saat timnya berhadapan dengan PSS Sleman. Meski kecewa dengan hasilnya, di sisi lain ia justru terkesan melihat dukungan suporter fanatik skuat Super Elang Jawa, Brigata Curva Sud (BCS).
Borneo FC kembali menelan pil pahit di laga kedua melawan PSS Sleman babak penyisihan Grup D Piala Presiden 2019 di Stadion Maguwoharjo, Yogyakarta, Jumat (8/3/2019).
Setelah kalah telak dengan skor 5-0 lawan Persija Jakarta di laga perdananya, tim yang berjuluk Pesut Etam itu kembali kalah 2-0 ketika berhadapan dengan PSS Sleman. Hasil itu pun membuat asa Borneo FC untuk lolos ke babak selanjutnya tertutup.
Baca Juga: Diminta Kembali ke Real Madrid, Zidane Tolak Tawaran Florentino Perez
Kendati demikian, ada satu hal yang membuat Fabio Lopez terkesan meski timnya mendapat hasil kurang memuaskan. Pelatih berusia 45 tahun itu begitu terkesan ketika melihat atmosfer stadion, khususnya stadion bagian selatan yang dihuni oleh BCS.
Dukungan yang diberikan BCS kepada PSS Sleman itu membuat Fabio Lopez seperti merasa di rumahnya, yakni di Italia.
"Saya merasa gembira sekali berada di sini. Ini seperti saya berada di rumah saya, di Italia. Luar biasa memang," ungkapnya terkesan seperti yang dikutip dari pssi.org.
Baca Juga: Claudio Ranieri Akui Sulit Tolak Tawaran AS Roma
"Ini sangat menarik untuk kami, untuk pemain kami. Semua orang juga tahu mereka suporter bagus," lanjutnya menambahkan.
BCS memang jadi pioner suporter ultras Indonesia yang berkiblat ke Negeri Pizza. Pada tahun 2017, BCS juga disebut sebagai suporter ultras terbaik di Asia oleh situs pecinta sepak bola dunia, Copa90. BCS menempati urutan pertama mengalahkan empat suporter asal Jepang (Urawa Boys), Korea Selatan (Frente Tricolor), Malaysia (Boys of Straits), dan India (Bangal Brigade).
Baca Juga: Hasil Piala Presiden 2019 Grup D: Borneo FC Dibungkam PSS Sleman 2-0