chatwithamelia.xyz - Ezra Walian mendapat larangan membela Timnas Indonesia U-23 untuk laga kualifikasi Piala Asia U-23 2020. FIFA, selaku Federasi Sepak Bola Tertinggi Dunia sudah angkat bicara bahwa Ezra tidak memenuhi syarat untuk membela skuat Garuda.
Berdasarkan kabar yang beredar, Ezra Walian tidak diperbolehkan membela Timnas Indonesia U-23 karena memiliki masalah dalam status kewarganegaraannya. Hal ini berawal saat AFC mengetahui Ezra adalah pemain naturalisasi, pihak AFC pun meminta dokumen penudukung dari PSSI.
Saat itu lah dikabarkan bahwa status Ezra ternyata melanggar Statuta FIFA pasal 5 Ayat 2. Dalam pasal tersebut disebutkan bahwa seorang pemain yang pernah membela sebuah negara pada kompetisi resmi, tidak berhak untuk membela asosiasi lain pada pertandingan internasional.
Baca Juga: Gegara Bisul, Bek Kiri Liverpool Ini Batal Perkuat Skotlandia
Menurut laporan Fox Sports Asia, pemain berusia 21 tahun itu tercatat pernah membela Timnas Belanda U-17 di kejuaraan UEFA Eropa U-17 pada tahun 2013. Hal ini lah yang membuat Ezra Walian mendapat larangan bermain membela skuat Garuda karena syarat pemain jebolan Ajax itu tidak memenuhi.
Direktur Regulasi Sepakbola FIFA, Omar Ongaro dan Kepala Status Pemain, Erika Montemor Ferreira juga sudah mengeluarkan pernyataan. Merujuk pada Statuta FIFA, Ezra tidak boleh berpindah asosiasi karena melihat fakta bahwa ia pernah membela Timnas Belanda di kompetisi resmi sebelum naturalisasi.
"Konsekuensinya, dan berdasarkan data dari dokumen yang dikirimkan, Ezra Walian tidak berhak untuk meminta berpindah Asosiasi merujuk kepada fakta bahwa dia pindah kewarganegaraan Indonesia setelah bermain dalam laga internasional di kompetisi resmi pertamanya sebagai salah satu perwakilan dari tim Belanda,” tulis pernyataan dari FIFA.
Baca Juga: Paul Pogba: Real Madrid Adalah Tim Impian Siapa Pun
"Dalam dokumen disebutkan bahwa pemain (Ezra Walian) berpindah kewarganegaraan Indonesia pada 20 Maret 2017, sebagaimana ditetapkan oleh Presiden Indonesia tertanggal 20 Maret 2017, juga berdasarkan dokumen yang dikeluarkan oleh Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia pada 18 Mei 2017," sambung pernyataan tersebut
“Lebih lanjut, berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) tertanggal 15 Maret 2019, sang pemain dipermasalahkan karena telah bermain dua pertandingan untuk Timnas Belanda di level U-17 dalam turnamen resmi pada 19 Oktober 2013 dan 22 Oktober 2013," tutupnya.
Baca Juga: Serius Datangkan Luka Jovic, Barcelona Siap Rogoh Kocek Dalam-dalam