chatwithamelia.xyz - Arema FC memiliki kebijakan tersendiri bagi para pemainnya yang menunaikan ibadah puasa Ramadan. Ya, dokter tim berjuluk Singo Edan, Nanang Tri Wahyudi, mengimbau kepada para pemain untuk tidak mengonsumsi makanan berkalori tinggi saat berbuka puasa.
Tri Wahyudi menuturkan, salah satu makanan yang memiliki kandungan kalori tinggi saat berbuka puasa adalah kolak. Jadi dirinya meminta pemain tim asuhan Milomir Seslija menjauhi makanan tersebut.
“Kami sepakat untuk membatasi makanan yang diinginkan pemain, seperti gorengan. Menu kolak juga harus dihindarai karena memiliki kalori yang tinggi. Namun hal itu bersifat mengingatkan, mereka bebas mengonsumsi makanan yang disukai namun harus dibatasi,” jelasnya dikutip dari Ongsinade.co.id.
Baca Juga: Ini Alasan Bek Semen Padang Senang Jalani Puasa Ramadan di Indonesia
Tri Wahyudi menambahkan, saat puasa manusia hanya kekurangan cairan bukan energi yang berasal dari karbohidrat. Sebaiknya saat sahur yang harus diperhatikan adalah asupan air ke dalam tubuh.
“Yang perlu diperhatikan adalah cairan dalam tubuh, praktis jangan terlalu banyak karbohidrat untuk tubuh. Yang terpenting seluruh pemain yang berpuasa harus sahur, jika tidak justru tak baik untuk tubuh mereka,” katanya menambahkan.
Sebagai informasi, skuat Arema FC telah melaksakan latihan sejak Selasa lalu, di Stadion Cakrawala Universitas Negeri Malang. Hal itu juga menjadi salah satu persiapan untuk berlaga dipartai pembuka Liga 1 2019 kontra PSS Sleman, 15 Mei mendatang.
Baca Juga: Video: Nih Tradisi Bangunkan Sahur ala Hooligan, Ada Sayur Lodehnya Juga