chatwithamelia.xyz - Ulah provokator dituding jadi biang pecahnya kericuhan antarsuporter saat laga pembuka Liga 1 2019 dihelat antara PSS Sleman kontra Arema FC di Stadion Internasional Maguwoharjo, Rabu (15/5/2019). Hal itu diungkapkan Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Refrizal.
Kericuhan terjadi antara oknum suporter PSS dengan suporter Arema. Kedua kubu suporter tersebut saling lempar yang membuat jalannya pertandingan sempat dihentikan kurang lebih 30 menit ketika pertandingan memasuki menit 29.
Saat itu, kedua tim bermain sama kuat 1-1. Meski rusuh, pertandingan tetap dilanjutkan hingga selesai di mana PSS memenangi laga dengan skor akhir 3-1.
Baca Juga: Ricuh Suporter Nodai Laga Pembuka Liga 1 2019 antara PSS vs Arema
"Tadi kita sudah putuskan dan rapatkan, ada 10 sampai 20 provokator, dimulainya dari sebelum pertandingan. Tapi setelah 10-20 provokator diamankan, aman-aman saja," kata Refrizal ditemui usai pertandingan.
"Kita tadi undang dari kedua belah pihak, dari manajer Arema, pihak panitia, tadi juga ada BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia), dan semuanya lancar," tambahnya.
"Tentu sangat menyayangkan dengan adanya kerusuhan ini. Sepak bola harusnya menjadi hiburan, bukan jadi kerusuhan. Sangat disayangkan karena kita kan satu bangsa," ungkapnya.
Baca Juga: Kejutan, PSS Sleman Kalahkan Arema FC di Laga Pembuka Liga 1 2019
Lebih lanjut, Refrizal tidak menyalahkan suporter yang saling bertikai. Ia berharap pihak keamanan bisa lebih serius lagi dalam mengamankan jalannya pertandingan.
"Semoga keamanan kita bisa lebih bagus lagi. Kita tidak bisa menyalahkan suporter tapi ada provokatornya tadi," pungkasnya.
Baca Juga: Pamit dari Atletico, Mendadak Instagram Griezmann Dipenuhi Komentar Ini