chatwithamelia.xyz - CEO Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman berencana akan membangun sebuah museum untuk timnya. Langkah ini dilakukan untuk menjaga barang-barang bersejarah milik Barito Putera.
Ide ini muncul setelah Hasnur melihat beberapa pemainnya melelang jersey lawas tim berjuluk Laskar Antasari itu. Ia merasa kalau baiknya jersey tersebut dikumpulkan dalam satu temnpat.
"Jersey itu bagian dari sejarah perjalanan klub. Daripada lepas kepada orang lain, lebih baik kita kumpulkan," kata Hasnur dikutip laman resmi klub.
Baca Juga: Deretan Potret Pia Butsakorn, Jurnalis Seksi Pacar Striker Timnas Thailand
"Karena rencana ke depan kami ingin membangun museum khusus untuk barang-barang Barito yang memiliki sejarah," tambahnya.
Tentu, Hasnur punya tujuan yang mulia. Ia ingin penerus atau pecinta Barito Putera bisa melihat kembali sejarah tim asal Kalimantan itu.
"Tujuannya agar generasi kita sepuluh tahun ke depan ingat dan tahu sejarah klub ini," pria yang juga menjabat sebagai anggota komite eksekutif (Exco) PSSI itu menambahkan.
Baca Juga: Selamat! Gelora Bung Karno Jadi Stadion Terfavorit di Asia Tenggara
Mantan pemain Barito Putera, Frans Sinatra Huwae merespons positif rencana Hasnur. Ia mengaku telah menyerahkan seluruh jersey yang dimilikinya saat masih bermain ke museum itu.
"Sudah saya serahkan semua baju-baju saya ada 15 potong, mudah-mudahan berguna untuk menjaga kisah Barito, supaya kisah kita ini berlanjut ke anak dan cucu, 'wah Barito dulu seperti ini'," ujar Frans.
"Kita dukung niat pak Hasnur, kita tidak jadi melakukan lelang karena itu memang lebih penting juga untuk Barito nantinya. Kita juga sebelumnya sudah minta izin sama pak Hasnur untuk galang dana, alhamdullilah direstui beliau," tambahnya.
Baca Juga: Marko Simic Terinspirasi Sosok Luka Modric, Mengapa?