chatwithamelia.xyz - Pemain Lechia Gdansk asal Indonesia, Egy Maulana Vikri, bercerita bahwa baru-baru ini dirinya hampir ditangkap oleh aparat kepolisian Polandia, saat menjalani menu latihan mandiri yang diberikan tim kepelatihan klubnya.
Seperti dilansir Antara, Egy mengungkapkan kejadian ini berlangsung saat pemerintah Polandia melakukan karantina wilayah atau lockdown guna menekan angka penyebaran virus corona.
Di masa pandemi ini, para pemain Lechia Gdansk memang hanya menjalani latihan mandiri dan mendapatkan porsi latihan masing-masing.
Baca Juga: Lebih Hebat Maradona atau Lionel Messi? Ini Jawaban Presiden Argentina
Namun, Egy baru-baru ini mendapat menu latihan lari dan memaksanya untuk keluar dari tempat tinggalnya.
"Saya pernah waktu itu pas lagi lockdown, tapi kita ada latihan yang diberikan ke individu. Saya ada latihan lari," ungkap Egy.
"Saat itu kondisi Kota Gdansk sangat sepi, tidak ada aktivitas apa pun karena situasi lagi lockdown," sambung gelandang serang berusia 19 tahun itu.
Baca Juga: Film Goal 4 Segera Hadir, Santiago Munez Diceritakan sebagai Pelatih
"Saya kemudian ketemu polisi dan hampir ditangkap. Mereka bilang; 'Kalau kamu lari di sini, saya tangkap kamu.' Jadi, benar-benar lockdown, situasi kota benar-benar aneh dan sepi," bebernya.
Usai kejadian itu, Egy pun tak mau lagi memberanikan diri keluar dari tempat tinggalnya dan lebih banyak melahap menu latihan mandiri dari dalam rumah.
Namun menurut Egy, ketegasan pemerintah Polandia dalam memberlakukan lockdown memang patut diacungi jempol.
Baca Juga: 10 Pesepak Bola Paling Banyak Dicari di Situs Porno, Ronaldo Teratas
Pandemi dapat tertangani dengan cukup baik dan kini kehidupan di Polandia relatif telah kembali berjalan normal. Aktivitas latihan pun sudah berlangsung sebagaimana mestinya.
"Semuanya sudah normal di Polandia, masyarakat sudah beraktivitas lagi. Kantor-kantor juga sudah normal. Kini orang-orang hanya menggunakan masker saja kok," tukas bintang Timnas Indonesia U-23 itu.