chatwithamelia.xyz - Akademi atau Pendidikan dan Latihan (Diklat) sepak bola tak berhenti melakukan pembinaan pemain remaja atau usia dini. Saat kompetisi dihentikan karena pandemi Covid-19, namun akademi tetap memberi kesempatan kepada anak-anak remaja menimba ilmu sepak bola sebelum memasuki jenjang profesional sebagai pesepak bola.
“Berhentinya kompetisi tidak menyurutkan semangat Akademi PS Sleman untuk melakukan pembinaan pemain usia muda. Mereka tetap berlatih dengan sistem trial sejak September tahun lalu,” kata Guntur Cahyo Utomo, Kepala Development Center PSS, Jumat (19/2/2021).
Akademi PSS tetap melakukan pembinaan pemain muda meski kompetisi terhenti dan baru akan digulirkan tahun ini. Langkah akademi itu juga dilakukan diklat atau lembaga pendidikan sepak bola lain seperti EDF La Liga Academy, El-Faza FC dan Safin Pati Football Academy.
Keseriusan akademi/diklat membina pemain muda menjadi latar belakang pemikiran para jurnalis olahraga Yogyakarta yang tergabung dalam JOY (Jurnalis Olahraga Yogyakarta) untuk menggelar webinar. Webinar ini akan digelar pada Sabtu (20/2/2021) mulai pukul 13.00 WIB.
Ketua JOY Gonang Susatio mengatakan bila webinar menghadirkan sejumlah narasumber yang berkompeten dalam pembinaan usia muda melalui akademi atau klubnya. Sebut saja eks bintang Persebaya Surabaya, Mat Halil, yang kini mengelola El-Faza FC. Klub/SSB tersebut telah memunculkan para pemain yang membela klub profesional dan bahkan memperkuat tim nasional seperti Rizki Ridho.
Selain itu ada Guntur Cahyo Utomo, eks asisten Indra Sjafri saat menangani timnas U-19 era Evan Dimas dkk. Webinar turut menghadirkan pelatih Rudy Eka Priyambada yang juga CEO Safin Pati Football Academy.
Tidak ketinggalan Estrellas Del Futbol (EDF) LaLiga Academy yang merupakan akademi LaLiga pertama di Asia Tenggara. Visi akademi tersebut adalah membina pemain muda untuk menjadi pemain profesional.
“Narasumber webinar akademi ini merupakan sosok yang berkompeten di bidangnya. Mereka berpengalaman dalam membina pemain muda yang pada akhirnya mengisi klub-klub profesional,” kata Gonang.
Dilanjutkan Gonang, “Dari webinar ini bisa diketahui bagaimana akademi atau diklat itu tetap berupaya melakukan pembinaan saat pandemi. Saat liga terhenti, mereka tetap aktif melatih dengan menerapkan protokol kesehatan. Artinya pasti ada yang berubah di tengah situasi seperti ini.”
Akademi dibedah melalui webinar ini juga untuk mengetahui bagaimana sistem pembinaan usia muda. Pasalnya masih banyak yang tidak tahu bagaimana isi perut akademi. Berbeda dengan SSB yang banyak ditemukan di berbagai kota. Bagaimana model pembinaan pemain di akademi/diklat.
“Kami sesungguhnya ingin mengundang dari PPLP karena itu juga wadah pembinaan remaja atau pelajar untuk menjadi atlet. Namun keterbatasan tempat dan waktu membuat kami harus memilih dan menetapkan siapa yang menjadi narasumber,” kata Gonang lagi.
Menurut Gonang bahasan tentang akademi tidak hanya berhenti di webinar. Ada rencana jurnalis di Yogyakarta menggelar turnamen SSB dan akademi di tahun ini pula.
Adapun webinar akan berlangsung pukul 13.00 hingga 14.30 WIB melalui aplikasi zoom meeting http://bit.ly/JOYXAcademy.