chatwithamelia.xyz - Nama Leonard Tupamahu menjadi perbincangan pecinta sepak bola Indonesia setelah dirinya kedapatan memukul Delvin Rumbino dalam laga uji coba Bali United vs Persis Solo, (16/06/21).
Leonard Tupamahu, yang akrab disapa Leo, terlibat pemukulan tepat saat pertandingan berlangsung. Saat itu, Delvin Rumbino tengah mencoba keluar dari bayang-bayang Leo.
Namun entah kenapa, Leo malah melepaskan pukulan ke Delvin Rumbino. Tindakan tak sportif tersebut membuatnya mendapat kartu kuning.
Baca Juga: 5 Rekor Lionel Messi yang Mungkin Tidak akan Dipecahkan Siapapun
Nahas bagi Leo, kejadian pemukulan tersebut terekam kamera dan tersebar di dunia maya. Tak ayal dirinya mendapat kritikan dan cacian dari warganet.
Usai kejadian tersebut, Leo mengutarakan permintaan maafnya lewat video singkat melalui media sosial Bali United.
“Saya memohon maaf kepada Delvin Rumbino dan juga keluarga besar. Saya juga ingin memohon maaf kepada pihak-pihak terkait atas tindakan dan perkataan saya yang mungkin kurang pantas,'' tutur Leo.
Baca Juga: Kisah Cristiano Ronaldo, Ditekel Sales Coca-cola di Laga Debut Real Madrid
“Sebagai pemain, saya sudah menyelesaikan permasalahan saya di lapangan dengan Delvin Rumbino setelah pertandingan,” tandasnya.
Lalu, siapakah sosok Leonard Tupamahu tersebut? Berikut rekam jejak bel 36 tahun itu di persepak bolaan Indonesia.
Profil Leonard Tupamahu dan dan Perjalanan Kariernya
Baca Juga: Inggris Vs Jerman, The Three Lions Dihantui Catatan Kelam
Leonard Tupamahu lahir di Jakarta pada 9 Juli 1983 silam. Meski lahir di ibu kota, pemain berusia 36 tahun tersebut memiliki darah Maluku.
Leo mengawali karier sepak bolanya sejak 2001 dengan bergabung Trisakti FC dan sempat bermain untuk tim sepak bola Universitas Kristen Indonesia.
Sedangkan karier profesional Leo di sepak bola Indonesia kala melakukan debutnya bersama Persija Jakarta pada 2002 dan memainkan 20 laga.
Baca Juga: 5 Potret Aduhai Maria Shumilina, Disebut Penyusup Cantik Euro 2020
Di rentang tahun 2003 hingga 2004, Leo membela Persipur Purwodadi dan Persikabo Bogor. Pada 2005, ia kembali ke pelukan Persija dan bermain di ibu kota hingga 2009 dengan total 130 laga.
Kengototan, keuletan, serta permainan lugas Leo membuatnya mendapat klub anyar dengan cepat pascahengkang dari Persija. Ia kemudian berlabuh ke Arema Cronus.
Hampir sama dengan karier pemain Indonesia lainnya, Leo tak bertahan lama bersama klub-klub yang ia bela. Kebersamaannya dengan Singo Edan hanya bertahan selama satu tahun. Sesudahnya ia menyeberang ke Persema Malang.
Pada 2013, Leo kembali merantau dan berlabuh ke Pelita Bandung Raya pada bulan April. Tak sampai setahun, tepat di akhir tahun 2013, pemain bertubuh tinggi 179 cm ini hijrah ke Persiram Raja Ampat.
Setahun berselang, di akhir tahun 2014, ia merantau ke Kalimantan dengan bergabung Barito Putera. Kemudian tahun 2016 Leo menyeberang ke Borneo FC dan bertahan selama tiga musim.
Pada 2019, Leo hijrah ke Pulau Dewata dan bergabung dengan Bali United seiring kedatangan Stefano Cugurra Teco. Hingga Liga 1 memasuki musim 2021, Leo masih tercatat sebagai pemain tim berjuluk Serdadu Tridatu tersebut.
Pernah Cicipi Karier sebagai Pemain Futsal
Tak banyak yang tahu dalam sela-sela kariernya sebagai pesepak bola, Leonard Tupamahu pernah menjajal dunia futsal profesional.
Pengalaman tersebut ia rasakan pertama kali pada 2009 silam saat bergabung dengan tim Futsal BiangBola di Liga Futsal Indonesia.
Setelah sempat kembali ke sepak bola profesional di medio 2010 an, Leo kembali bergelut di dunia futsal dengan bermain di Carlsberg Futsal Tournament.
Di kompetisi tersebut, ia bermain di tahun 2014 dan 2015 dengan bergabung Antam FC, A4C, dan Tebet32. Kesertaannya di dunia Futsal sendiri diakui Leo sebagai kegiatan sampingan selain sebagai pemain sepak bola.