chatwithamelia.xyz - Sejumlah pesepak bola mumpuni di Indonesia melakukan eksodus besar-besaran untuk turun kasta ke Liga 2.
Hal ini tak terlepas dari munculnya investor-investor baru yang mengambil alih kepemilikan klub Liga 2 pada tahun ini.
Dana melimpah yang disuntikkan oleh investor tersebut membuat klub Liga 2 memiliki modal besar untuk belanja pemain.
Baca Juga: Prediksi Final PON Papua vs Aceh, Fakhri Husaini Lawan Eduard Ivakdalam
Alhasil, pemain-pemain berkualitas yang sebenarnya masih mumpuni untuk tampil di kompetisi kasta tertinggi bisa dirayu untuk bermain di kasta kedua.
Berikut chatwithamelia.xyz menyajikan lima pemain top yang justru memilih bermain di kompetisi kasta kedua atau Liga 2 2021.
Baca Juga: Baru Menang Dua Kali, Simic Akui Butuh Waktu Kembalikan Performa Persija
Kualitas Abduh Lestaluhu sebagai bek kiri sebetulnya masih mumpuni untuk bermain di kompetisi level tertinggi.
Selama beberapa tahun terakhir, pemain jebolan SAD Indonesia itu memang menjadi andalan di sektor kiri pertahanan Tira Persikabo.
Namun, Abduh memilih hengkang dari klubnya tersebut untuk bermain di Liga 2 bersama Persis Solo.
Baca Juga: Girangnya FK Senica dengan Performa Egy Maulana Vikri di Timnas Indonesia
Jika dilihat kiprahnya bersama Persis, Abduh memang menjadi salah satu pemain yang tampil mencolok di sisi kiri permainan.
2. Eky Taufik
Jika di sektor kiri pertahanan Persis Solo diperkuat Abduh Lestaluhu, pemain yang mengisi pos pertahanan kanan juga tak kalah berkualitas.
Baca Juga: Piala Uber: Indonesia Jumpa Thailand di Babak Perempatfinal
Sosok yang dimaksud ialah Eky Taufik. Pemain asal Sragen ini menjadi salah satu pemain top yang justru memilih berkarier di kasta kedua.
Sebetulnya, Eky Taufik masih memiliki kualitas yang memadai untuk berkompetisi di level tertinggi.
Sebab, sebelumnya pemain asal Sragen, Jawa Tengah, ini menjadi pemain andalan Persela Lamongan dalam kurun waktu yang cukup lama.
Terlepas dari sederet kontroversi yang pernah menjeratnya, Nurhidayat Haji Haris memang menjadi salah satu pemain yang memiliki kualitas.
Pemain yang pernah menjadi andalan timnas Indonesia U-19 di bawah asuhan Indra Sjafri ini merupakan bek tengah yang cukup tangguh.
Potensinya terhitung luar biasa. Namun, masalah indisipliner justru meruntuhkan kariernya bersama timnas Indonesia.
Nurhidayat disebut-sebut sebagai pemain yang Bengal. Popularitas sepertinya menjadi pisau bermata dua yang tak mampu diantisipasi oleh pemain berusia 22 tahun ini.
Saat ini, Nurhidayat berstatus sebagai pemain klub Liga 2, Putra Safin Grup (PSG) Pati atau yang telah mengubah nama menjadi AHHA PS Pati.
Pemain sayap jebolan timnas Indonesia U-19, Miftahul Hamdi, juga masih terhitung sebagai pemain yang memiliki kualitas.
Namun, setelah sempat memperkuat Persiraja Banda Aceh, Hamdi justru memilih turun kasta ke Liga 2 untuk memperkuat Persis Solo.
Dia ikut sejumlah rombongan pemain Persiraja yang saat itu melakukan eksodus menuju skuad Laskar Sambernyawa.
Sebetulnya, pemain berusia 25 tahun ini masih sangat memadai untuk bersaing di kompetisi level tertinggi.
5. Fabiano Beltrame
Bek kelahiran Brasil, Fabiano Beltrame, juga menjadi salah satu pemain berkualitas yang memilih merumput di kasta kedua.
Setelah sempat menjalani masa pramusim bersama PSS Sleman, Fabiano memutuskan untuk mengakhiri kontraknya lebih cepat.
Praktis, dia hanya tampil pada Piala Menpora 2021 dan segera pergi dari Sleman. Dia justru berlabuh di Persis Solo.
Meskipun usianya hampir menginjak kepala empat, yakni 39 tahun, tetapi mantan pemain Persib Bandung ini masih menjadi salah satu bek tengah mumpuni di Indonesia.