chatwithamelia.xyz - Penggunaan Video Assistant Referee (VAR) sudah jamak digunakan di pentas sepak bola dunia. Di Asia Tenggara sendiri, sudah ada tiga liga yang menggunakan, yakni Thailand, Vietnam, dan Malaysia.
Sementara di Indonesia ada wacana mulai menggunakan VAR di Liga 1 musim depan. Bahkan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi telah menyiapkan dana 6 juta dolar AS atau setara Rp 84 miliar untuk proyek tersebut.
Dana fantastis itu akan digunakan untuk memboyong paket lengkap VAR dari peralatan hingga program pelatihan untuk para wasit dan pihak-pihak yang mengoprasikannya.
Baca Juga: Angel Karamoy Pamer Pesona di Kolam Renang, Netizen: Bidadari
"Hitungan kasarnya, satu VAR itu mencapai 6 juta dolar AS. Itu nanti penggunaannya bisa pindah-pindah dari satu stadion ke stadion lain," kata Akhmad Hadian Lukita, dilansir dari Suara.com.
"Untuk tahap awal, kami akan membeli satu set VAR. Kalau nanti kompetisi kembali ke format semula, kandang dan tandang, kami harus membuat klaster VAR agar tidak jauh perpindahannya," ucap Lukita.
Bila berbicara penggunaan VAR, di kawasan Asia Negara sudah ada sejumlah negara yang menggunakan teknologi. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut Bolatimes sajikan penjelasan singkatnya.
Baca Juga: 5 Wonderkid Klub Eropa yang Kemampuannya Mencuri Perhatian Dunia
Thailand League menjadi pionir penggunaan VAR di Asia Tenggara. Federasi Sepak Bola Thailand alias FAT sudah menggunakannya sejak musim 2018.
Adapun, keputusan untuk menggunakan VAR ini didorong oleh keinginan Presiden Sepak Bola Thailand, Thairath. Pria yang disebutkan belajangan menginginkan kinerja wasit di lapangan terbantu dengan baik.
Baca Juga: Chelsea Menang Tipis atas Malmo, Romelu Lukaku Sempat Soroti Kejanggalan
Thailand memang sedang berusaha mengadakan berbagai terobosan. Salah satunya, ya, penggunaan VAR. Selain itu, perbaikan dilakukan sebagai usaha untuk memperbaiki standar kompetensi mereka.
Penggunaan VAR pun juga karena Thailand pernah diguncang skandal match-fixing (pengaturan pertandingan) pada akhir November 2017 lalu. Mirisnya, berita menghebohkan tersebut terungkap di saat kualitas sepak bola negara tersebut tengah meningkat.
2. Liga Vietnam
Baca Juga: Bocoran Nama Klub Jepang dan Korsel yang Kabarnya Incar Ryuji Utomo
Vietnam menjadi negara kedua yang menggunakan teknologi VAR. Keputusan ini diambil lantaran sang tetangga, Thailand, sudah mengoperasikannya lebih dulu.
Sepak bola Vietnam sendiri baru menggunakan VAR 2 tahun lalu atau 2019. Namun, penggunaan VAR di Vietnam hanya akan digunakan di pertandingan-pertandingan tertentu.
"Kami berpikir untuk mencoba penggunaan VAR di stadion-stadion besar seperti Hang Day, My Dinh, Thong Nhat, dan Binh Duong, dengan menggunakan banyak kamera, kualitas siaran televisi. Kami juga mungkin memilih beberapa laga panas dan memakai VAR." ujar Presiden VFF, Tran Anh Tu.
Negara ASEAN ketiga yang menggunakan VAR adalah Malaysia. Ya, di Liga Super Malaysia atau level tertinggi sepak bola negeri Jiran, operator kompetisi berencana menggunakan teknologi ini.
Hanya, gaung mereka untuk menggunakan VAR belum ketok palu. Per laporan laman cakapsukan menyatakan bahwa Federasi Sepak Bola Malaysia masih menimbang-nimbang karena biaya yang cukup besar.
Pertimbangan lainnya, 12 stadion peserta di Liga Super Malaysia tak seluruhnya representatif. Selain itu, para wasit Liga Malaysia belum sepenuhnya berlisensi FIFA.