chatwithamelia.xyz - Liga 1 2021 seri ketiga yang dimulai di pekan ke-12, akan menghadirkan laga klasik antara dua musuh bebuyutan yakni Persija Jakarta vs Persib Bandung.
Laga Persija dan Persib selalu menyita perhatian publik. Keduanya menjadi laga paling panas di sepak bola Indonesia jika melihat rivalitas keduanya sebagai tim maupun di antara pendukungnya.
Beberapa tahun terakhir, rivalitas keduanya tak bisa berjalan dengan nyaman, apalagi saat kedua tim memainkan laga tandang ke markas masing-masing lawannya.
Baca Juga: Pebulu Tangkis Denmark Soroti Kesalahan Hawk Eye yang Rugikan Kevin/Marcus
Adanya larangan suporter kedua tim datang di laga tandang menjadi gambaran betapa panasnya rivalitas antara Macan Kemayoran dan Maung Bandung.
Panasnya persaingan ini pun tak hanya di atas lapangan saja. Panasnya persaingan ini juga ternyata merambah ke urusan transfer pemain.
Ada aturan tak tertulis di mana pemain dari kedua tim dilarang menyeberang ke rivalnya. Pemain Persib dilarang pindah ke Persija, begitupun sebaliknya.
Baca Juga: Momen Marcus Gideon Sukses Curi Poin saat Kevin Sanjaya Ganti Raket
Namun sejarah mencatatkan, kedua tim sering melakukan transfer pemain secara langsung. Teranyar ada Marc Klok yang hijrah dari Persija ke Persib jelang Liga 1 2021.
Pemain berusia 28 tahun ini pindah ke Persib dan diikat dengan kontrak empat tahun. Hal ini memicu keributan di media sosial antara pendukung Maung Bandung dan Persija.
Selain Marc Klok, ternyata ada pula kepindahan kontroversial yang terjadi dan melibatkan Persija maupun Persib. Berikut daftarnya.
Baca Juga: Hajar Wakil Malaysia, Kevin/Marcus ke Final Indonesia Masters 2021
Pria yang kini dikenal sebagai pelatih PSIS Semarang ini ternyata pernah merasakan panasnya rivalitas Persija dan Persib di dalam transfer pemain,
Imran Nahumarury sendiri bergabung Persija pada tahun 2000. Ia berhasil membawa Macan Kemayoran menjuarai Liga Indonesia berkat satu golnya di final melawan PSM Makassar.
Baca Juga: Indonesia Disebut Tak Boleh Kibarkan Bendera Merah Putih di Piala AFF 2020
Alhasil, namanya dielu-elukan pendukung Persija hingga tahun 2003, ia mengambil keputusan menerima pinangan Persib.
Sayangnya, kariernya di Persib tak berjalan mulus di mana Imran hanya bermain satu musim saja sebelum hengkang ke Persita Tangerang.
2. Aliyudin
Selain Imran, ada nama Aliyudin yang juga dielu-elukan pendukung Persija sejak 2007. Duetnya bersama Bambang Pamungkas dan Greg Nwokolo melengkapi trio ABG yang jadi trio maut Macan Kemayoran saat itu.
Setelah membela Persija selama empat musim dari 2007 hingga 2011, Aliyudin secara mengejutkan memutuskan bergabung Persib.
Sayangnya, kariernya juga tak berjalan mulus. Aliyudin hanya mampu mencetak dua gol bersama Persib dalam 27 penampilan.
3. Arcan Iurie
Tak hanya pemain, transfer pelatih pun sempat menghiasi rivalitas Persija dan Persib. Salah satunya melibatkan nama Arcan Iurie.
Pelatih asal Moldova ini pertama kali merasakan sepak bola Indonesia kala menukangi Persija pada 2005. Di ibu kota, kariernya pun terbilang cukup sukses.
Meski tak mempersembahkan gelar, ia mampu membawa Persija menembus final Divisi Utama dan Piala Indonesia 2005 di mana Macan Kemayoran hanya jadi Runner Up.
Setelah menorehkan tinta emas dengan Persija, Arcan Iurie memutuskan bergabung Persib di mana sepak terjangnya tak berlangsung mulus dan memutuskan mengundurkan diri pada putaran kedua.
4. Salim Alaydrus
Salim Alaydrus lekat namanya bersama Persib mengingat ia bermain bersama Maung Bandung selama tiga musim sejak 2006 hingga 2009.
Namun, pada 2009 ia memutuskan beralih ke ibu kota dengan membela Persija di mana kepindahan ini menuai kecaman dari pendukung Persib.
Alasan kepindahan Salim kala itu tak lepas dari masalah penunggakan gaji yang dilakukan Persib. Ia pun sempat mengadu ke operator kompetisi sebelum memutuskan berseragam oranye khas Persija.
Mantan penggawa Timnas Indonesia ini dikenal sebagai bek tangguh. Status itu juga ia dapatkan kala membela Persija di bawah arahan Arcan Iurie.
Karenanya, Charis Yulianto dipuja oleh pendukung Persija meski bermain di ibu kota hanya selama satu musim saja pada 2005.
Setelah membela Persija selama satu musim, Charis pun lantas hengkang ke rival abadi. Namun kariernya juga tak berjalan mulus karena ia hampir saja gagal menyelamatkan Maung Bandung dari degradasi.