chatwithamelia.xyz - Pelatih tim nasional U-18 Indonesia Shin Tae-yong, senang dengan hasil uji coba anak asuhnya. Namun, ia tidak puas dengan kualitas fisik anak-anak asuhnya yang belum mantap.
Terkini, Sabtu, dikutip dari laman PSSI di Jakarta, skuad berjuluk "Garuda Nusantara" menundukkan Mamakoto (MMK) FC Gambia U-18 dengan skor 2-1 di Limak Football Complex, Antalya, Turki.
"Secara fisik masih ada yang kurang. Saat serangan balik, fisik anak-anak kurang maksimal. Namun, secara bertahap mereka akan membaik, termasuk soal operan dan 'counter attack' itu. Saya akan memperbaiki tim ini," ujar Shin.
Sebelumnya, Indonesia mengalahkan Antalyaspor U-18 dengan skor 3-1 pada 21 November dan Alanyaspor U-18 ditundukkan dengan skor 4-0, Rabu (24/11).
Menurut Shin, secara permainan, para pemainnya terus menunjukkan perkembangan positif.
Mereka mampu mencetak sembilan gol dari tiga laga, meski dua pertandingan yaitu versus Alanyaspor dan MMK FC Gambia dihentikan 10 menit setelah babak kedua dimulai karena cuaca buruk.
Ronaldo Kwateh tampil menonjol pada tiga laga tersebut dengan membuat lima gol. Ricky Pratama menyusul di belakangnya setelah mencetak dua gol.
"Pemain sangat kompak dan saya ingin memuji mereka," kata Shin.
Sementara Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan berharap timnas U-18 mempertahankan dan sebisa mungkin meningkatkan performa mereka.
Hal itu karena skuad Garuda Nusantara akan tampil di Piala Dunia U-20 tahun 2023, di mana Indonesia menjadi tuan rumah.
"Kepada pemain kami berharap dapat meningkat kemampuannya selama pemusatan latihan di Turki. Kami yakin bila pemain terus meningkatkan kemampuannya, timnas Indonesia dapat sukses di Piala Dunia U-20 2023 mendatang. PSSI terus mendukung penuh program dari pelatih Shin Tae-yong demi raihan prestasi timnas Indonesia," tutur Iriawan.
Timnas U-18, yang diperkuat 36 pemain, berada di Turki untuk melakoni persiapan menuju Piala Dunia U-20 tahun 2023. Kegiatan ini tuntas pada 1 Desember 2021.
Piala Dunia U-20 akan digelar di Indonesia pada tahun 2023. Seharusnya turnamen yang diikuti 24 negara tersebut dilaksanakan pada tahun 2021, tetapi ditunda lantaran pandemi COVID-19.
(Antara)