chatwithamelia.xyz - Mengenal Dragan Djukanovic, pelatih dari PSIS Semarang yang vokal dalam mengkritisi kompetisi Liga 1 2021.
Belum lama ini, sepak bola Tanah Air dibuat gempar dengan komentar pelatih PSIS, Dragan Djukanovic jelang pekan ke-24 Liga 1 2021.
Saat itu, pria berusia 52 tahun ini mengeluarkan komentar pedas yang menyebut gelaran BRI Liga 1 2021-2022 bak sirkus, menyusul inkonsisten hasil tes Covid-19.
Baca Juga: 3 Faktor yang Buat Arema FC Tangguh di Liga 1, Calon Kuat Juara?
“Saya sulit bicara soal pertandingan dengan keadaan seperti ini. Tiap hari kami tes PCR. Satu hari kami dinyatakan positif, hari berikutnya negatif,” ujar Dragan.
“Ini seperti sirkus. Ini bukan kompetisi. Tak ada yang tak berpikir kesehatan pemain. Tak ada yang berpikir ini sepak bola profesional. Kami hidup di sepak bola. Mereka tidak serius,” lanjutnya.
Komentar pedas ini pun menuai beragam reaksi dari penikmat sepak bola Tanah Air. Sebagian banyak yang mendukung Dragan.
Baca Juga: Terbaru Mo Salah, Ini 5 Pesepak Bola Top yang Tak Pernah Juara Piala Afrika
Memang topik perbedaan hasil tes Covid-19 di BRI Liga 1 2021-2022 kerap menjadi perdebatan. Pasalnya, banyak hasil inkonsisten yang dihasilkan.
Hal ini pun memunculkan asumsi bahwa ada klub yang diuntungkan. Apalagi menurut Dragan, pemain-pemain yang dinyatakan positif merupakan pemain tertentu saja.
Lantas, siapakah sosok Dragan Djukanovic? Bagaimana kiprahnya di kancah sepak bola?
Baca Juga: Hasil Liga Spanyol: Real Madrid Ditahan Imbang, Atletico Menang Dramatis
Mantan Penggawa Timnas Yugoslavia
Dragan Djukanovic lahir di Niksic, Yugoslavia pada 29 Oktober 1969. Kariernya di dunia sepak bola bermula saat ia masih berstatus sebagai pemain.
Dragan mengawali karier di OFK Beograd pada tahun 1990. Ia bermain selama kurun waktu dua tahun sebelum hijrah ke Yunani dan bergabung dengan OFI Crete FC.
Baca Juga: Hasil Liga Inggris: Man United Gagal Menang Lagi, Everton & City Pesta Gol
Kariernya pun identik dengan petualangan, di mana pasca berkarier bersama OFI Crete FC, Dragan berlabuh ke Siprus dan membela Omonia Nikosia.
Setelahnya ia bermain di Swedia, Jepang, Montenegro, Prancis, dan Yunani sebelum memutuskan pensiun sebagai pemain pada 2004 di kampung halamannya.
Tercatat selama bermain, Dragan dikenal sebagai bomber tajam yang pernah membela Timnas Yugoslavia kelompok U-21.
Pasca gantung sepatu, Dragan pun mengambil jalur kepelatihan, di mana langkah pertama yang ia ambil yakni sebagai asisten pelatih di klub lamanya, OFK Beograd.
Barulah di tahun 2013, Dragan memberanikan diri menjadi pelatih di mana klub pertama yang ia latih adalah Sindjelic BG.
Setelahnya, pada 2014 Dragan melatih Sheikh Russel FC di Bangladesh hingga Oktober 2015, sebelum dirinya menerima pinangan klub Montenegro, FK Lovcen.
Usai melatih FK Lovcen hingga 2016, Dragan lantas dipilih Borneo FC sebagai pelatih di mana ia melatih selama hampir dua musim Liga 1 hingga 2017.
Hengkang dari Borneo FC, Dragan kembali ke klub pertamanya melatih Sindjelic BG. Sayangnya, kebersamaannya dengan klub asal Serbia ini tak bertahan lama dan berakhir hanya dalam tempo empat bulan saja.
Sempat menganggur, pada awal tahun 2020, Dragan menerima pinangan PSIS Semarang. Sayangnya, Covid-19 membuat karier kepelatihannya hanya berjalan singkat.
Pada Agustus 2021, Dragan hengkang ke Yunani dan bergabung klub kasta kedua, AE Karaiskakis selama enam bulan, sebelum kembali berlabuh ke PSIS dan menjadi pelatih kepala hingga saat ini.