chatwithamelia.xyz - Jelang melakoni laga kedua Kualifikasi Piala Asia 2023, timnas Indonesia memiliki pengalaman pahit saat ditaklukan Yordania dengan skor 1-4 beberapa tahun lalu.
Timnas Indonesia bakal menghadapi Yordania pada laga kedua fase Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023 di Stadion Internasional Jaber Al-Ahmad, Kuwait, Minggu (12/6/2022) dini hari WIB.
Menjelang digelarnya pertandingan tersebut, timnas Indonesia dibayangi pahitnya masa lalu saat menghadapi Yordania pada 2019 sebelum Kualifikasi Piala Dunia 2022 Qatar.
Baca Juga: Chan Peng Soon, Pemain Malaysia Mundur dari Indonesia Masters 2022 usai Keracunan Makanan
Saat itu pertandingan digelar di Stadion King Abdullah II, Anman dan berakhir dengan kedudukan 1-4 untuk kekalahan timnas Indonesia asuhan Simon McMenemy.
Pria Skotlandia yang menukangi timnas Indonesia mulai Januari 2019 dan berakhir pada November tahun yang sama dengan mencatatkan delapan pertandingan.
Hanya dua kemenangan yang bisa diraih atas Vanuatu dan Myanmar, satu imbang dan lima di antaranya berakhir dengan kekalahan.
Baca Juga: Takjub dengan Atmosfer Istora, Loh Kean Yew: Fans Indonesia Lucu Banget
Memalukannya lagi timnas Indonesia dipaksa mengakhiri Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia dengan menelan lima kekalahan di fase grup.
Satu kekalahan di antaranya yang pernah dialami timnas Indonesia era McMenemy adalah saat melakoni partai uji coba melawan Yordania.
Dua kali 45 menit, menjadi masa di mana para pemain timnas Indonesia saat itu dibuat tak berdaya oleh para pemain Yordania dengan rentetan gol-gol mereka.
Mulai dari Baha' Fasial (23'), Ahmad Ersan (40') yang membuat Yordania unggul 2-0 atas Indonesia di babak pertama.
Kemudian giliran Ahmad Mohammad (63') dan Hamza Ali (79') yang menambah keunggulan tuan rumah menjadi 4-0 di babak kedua.
Baca Juga: Termasuk Pratama Arhan, Deretan Pemain Asia Tenggara di 3 Kasta J League Musim Ini
Satu gol hiburan berhasil dicetak timnas Indonesia di penghujung pertandingan, lewat salah satu pemain naturalisasi asal Brasil, Alberto Goncalves (89').
Beto ditopang Evan Dimas, Rizky Pellu, Ramdani Lestaluhu dan Rizky Pora di lini tengah dan dibantu Dedik Setiawan di sektor penyerangan.
Saat itu McMenemy menerapkan skema 3-4-3 meskipun permainan para pemain timnas Indonesia benar-benar di luar dugaan, lemah dalam berbagai hal.
Termasuk kondisi fisik dan permainan umpan, karena memilih umpang-umpan panjang sebagai andalan meski justru sering melakukan kesalahan individu.
Ambisi balas dendam bisa saja mendorong para pemain timnas Indonesia tampil menggila saat berhadapan dengan Yordania.
(Kontributor: Eko Isdiyanto)