chatwithamelia.xyz - Pemandangan menarik terlihat pada pertandingan Ansan Greeners kontra Gimpo FC di K2 League, Sabtu (23/7/2022). Tak cuma Asnawi Mangkualam yang berhasil mencetak gol debut, tapi kemunculan spanduk fans Arema FC jadi perhatian media Korea Selatan.
Pada laga yang digelar di Stadion Ansan Wa itu, Ansan Greeners menang dengan skor 3-1. Asnawi Mangkualam Cs tampil apik di hadapan pendukung yang juga dihadiri oleh fans Indonesia.
Diketahui, Ansan Greeners menggelar event bertajuk Indonesia Fans Day. Sejumlah warga Indonesia yang tinggal di Korea Selatan pun bisa menonton langsung laga klub yang dibela Asnawi Mangkualam.
Menariknya, spanduk Arema FC juga meramaikan event tersebut. Spanduk itu bertuliskan "1987, Arema Ongis Nade" dan terbentang di salah satu sisi tribune.
Media Korea Selatan dibuat heran ada spanduk Arema FC saat pertandingan Ansan Greeners. Apalagi, diketahui Asnawi Mangkualam tak memiliki kaitan dengan Arema FC.
"Itu warna dan ungkapan yang tidak ada hubungannya dengan Ansan. Ternyata itu berasal dari suporter Arma FC yang mengikuti Liga 1, sebuah liga sepak bola profesional Indonesia," tulis Sports-G seperti dikutip Senin (25/7).
"Tapi itu neh. Sebelum datang ke Ansan, Asnawi tergabung dalam PSM Makassar dan tidak memiliki hubungan apapun dengan Arema FC. Untuk alasan apa mereka datang mendukung dari negara lain?," imbuhnya.
Sumber yang sama, lantas mewawancarai salah seorang suporter Arema FC, Aji Prirasa yang berada di sana.
Aji menuturkan dirinya dan teman-teman sengaja membentangkan spanduk itu untuk memberikan dukungan kepada klub kebanggaannya meski tak bertanding di stadion tersebut.
"Sebenarnya memang tak ada hubungan antara Arema FC dan Asnawi. Tapi semua orang Indonesia punya pemikiran sama. Kalau ada pemain Indonesia di Korea, saya coba mendukung dengan satu hati. Fans Arema FC juga pada hari ini orang-orang yang tinggal di Korea," ungkapnya.
Diterangkan, para fans Arema FC ini meramaikan stadion dengan bersorak bersama. Mereka juga menyanyikan lagu Carnival de Paris, lagu Piala Dunia 1998.
"Ada banyak orang Indonesia di Ansan. Ansan adalah kampung halaman bagi kami orang Indonesia. Lain kali, saya tak hanya ingin melihat Asnawi, tapi pemain Indonesia lain bermain di Korea," pungkas Aji.