chatwithamelia.xyz - Presiden klub Azrul Ananda resmi meninggalkan Persebaya Surabaya. Hal ini diungkapkan melalui acara bertajuk "Evaluasi Presiden Persebaya" yang diunggah melalui akun Youtube @official Persebaya pada Jumat (16/9/2022).
Persebaya Surabaya terbilang cukup sulit dalam mengarungi Liga 1 2022/2023. Tim berjuluk Bajul Ijo sat ini menduduki posisi ke-14 klasemen sementara Liga 1 2022/2023.
Terakhir, Persebaya Surabaya kalah dari RANS Nusantara FC pada pekan ke-10 Liga 1 2022/2023. Mereka kalah dengan skor 2-1 di kandang.
Baca Juga: Mantan Rival Timnas Indonesia U-19 Kena Bantai di Kualifikasi Piala Asia U-20 2023
Kekalahan ini membuat para suporter Persebaya Surabaya tak puas hingga melakukan invasi ke lapangan.
Berita ini pun langsung viral di media sosial hingga sampai ke Presiden klub, Azrul Ananda.
Azrul Ananda pun kemudian melakukan pertemuan dengan para suporter Persebaya Surabaya untuk memberikan informasi yang cukup mengejutkan,
Baca Juga: Link Live Streaming Persib Bandung vs Barito Putera di Liga 1 2022, Kick Off Sore Ini
Dalam acara bertajuk "Evaluasi Presiden Persebaya", ia menyatakan mundur dari jabatannya.
"Semua yang terjadi di Persebaya adalah tanggung jawab saya. Saya ini kan CEO Persebaya, saya presiden klub. Kalau ada yang bilang love Persebaya hate manajement, itu saya," kata Azrul Ananda.
"Saya akan mengundurkan diri CEO Persebaya. Semua tanggung jawab, semua beban-beban akan kami selesaikan sebaik mungkin. Kita akan tuntaskan musim ini dengan sebaik mungkin," kata Azrul Ananda.
Namun Azrul tak langsung mundur dari klub begitu saja. Ia memilih untuk tetap di Persebaya Surabaya hingga akhir musim Liga 1 2022/2023,
"Senin saya akan lakukan pertemuan, Saya akan ajukan surat pengunduran diri saya sebagai CEO. Kemudian setelah itu konsekuensi legal dan lain-lainnya akan kami tuntaskan."
"Saya tidak akan meninggalkan begitu saja. Saya akan memastikan transisi berjalan bagus. Kita akan pastikan spirit-nya sama. Harus tetap di Surabaya, tidak boleh kemana-mana dan itu harus dikawal. Sebisa mungkin stakeholder-nya harus orang Surabaya," kata Azrul Ananda.