chatwithamelia.xyz - Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong menyatakan siap mundur andai Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan meninggalkan jabatannya. Asnawi Mangkualam pun bereaksi.
Shin Tae-yong melalui unggahan di Instagram pribadinya, Rabu (12/10/2022) mengungkap keputusannya tersebut
Mulanya, Shin Tae-yong menyampaikan belasungkawa atas Tragedi Kanjuruhan yang menawaskan ratusan orang pada 1 Oktober 2021 lalu.
"Pertama-tama saya ingin mengucapkan turut berduka cita atas tragedi Kanjuruhan, Malang. Saya juga seorang suami dari istri dan seorang bapak dari 2 anak. Saya ingin memberikan dukungan penuh kepada para korban dan keluarga korban," tulisnya seperti dikutip Bolatimes.
Juru taktik asal Korea Selatan itu mengatakan dirinya ingin memberikan dukungan kepada semua orang Indonesia yang tersakiti karena tragedi kali ini walaupun hal itu tidak dapat menjadi kekuatan yang besar bagi keluarga korban.
"Cara saya untuk memberi harapan adalah memberikan hasil baik dengan berprestasi di sepak bola yang masyarakat sukai," imbuhnya.
Selanjutnya, Shin Tae-yong mengungkap langkah yang akan diambilnya jika Ketum PSSI mundur. Diketahui, pasca tragedi berdarah di Kanjuruhan muncul desakan agar Mochamad Iriawan mundur dari jabatannya sebagai Ketum PSSI.
Hal itu dinilai sejumlah pihak sebagai bentuk pertanggungjawaban Ketum PSSI selaku pimpinan federasi sepak bola Indonesia.
Tetapi Shin Tae-yong memiliki pendapat berbeda. Ia bahkan mengaku akan ikut mengundurkan diri dari kursi pelatih andai Ketum PSSI mundur.
"Seseorang yang sangat mencintai sepakbola Indonesia dengan kesungguhan hati dan memberikan dukungan penuh dari belakang agar sepak bola dapat berkembang adalah Ketua Umum PSSI. Menurut saya, jika Ketua Umum PSSI harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi dan mengundurkan diri, maka saya pun harus mengundurkan diri," tegasnya.
"Karena saya pikir kesalahan dari rekan kerja yang bekerja bersama sebagai 1 tim, maka saya pun juga memiliki kesalahan yang sama. Kita adalah 1 tim," imbuhnya.
Sebagai pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong menyebut sepak bola tidak bisa sukses jika hanya performa 11 pemain inti saja yang bagus, bukan juga hanya staf pelatih saja yang bagus.
"Kita bisa mencapai kesuksesan ketika semuanya menjadi satu tim mulai dari pemain inti, pemain cadangan, staf pelatih, official, semua karyawan federasi termasuk Ketua Umum. Itulah filosofi sepak bola saya. Sepak bola adalah salah satu olahraga yang tidak akan bisa menang dengan hanya 1 orang saja yang bagus kinerja kerjanya," terangnya.
Lebih lanjut, pria yang karib disapa STY itu mengatakan sepak bola Indonesia bisa berkembang karena andil banyak pihak. Karenanya, ia tak sependapat andai tanggung jawab ditimpakan kepada Ketum PSSI.
"Saya dengan masyarakat Indonesia dapat mengembangkan sepak bola Indonesia bersama setelah saya datang ke Indonesia pada tahun 2020. Ini adalah prestasi atau hasil yang dibuat oleh para pemain, fans dan Ketua Umum PSSI yang memilih saya.
"Sangat disayangkan nyatanya semua tanggung jawab dialihkan kepada Ketua Umum. Beliau telah mengembangkan sepak bola Indonesia secara keseluruhan. Pasti bisa juga mengatasi keadaan ini dengan baik. Saya pun akan berusaha lebih keras agar sepak bola Indonesia lebih maju lagi,"
"Sebagai penutup, sekali lagi saya ingin mengucapkan bahwa saya ingin memberikan dukungan penuh kepada para korban, keluarga korban dan seluruh masyarakat Indonesia," pungkasnya.
Postingan tersebut seketika ramai dikomentari oleh netizen, termasuk pemain Timnas Indonesia Asnawi Mangkualam.
Asnawi setuju dengan pendapat Shin Tae-yong dan menyatakan dukungan kepada Ketum PSSI.
"This is true. Pak Iwan Buke masih yang terbaik untuk PSSI," tulisnya sembari menyematkan emohi dua telapak tangan menempel.