chatwithamelia.xyz - Timnas Indonesia U-20 menerapkan program naturalisasi untuk memperkuat skuad. Tapi tak semua pemain keturunan Indonesia yang berada di luar negeri dianggap cocok bergabung membela tim nasional.
Utusan PSSI yang kerap mengurus proses naturaliasi, Hamdan Hamedan menjelaskan alasan mengapa banyak pemain keturunan tak dipanggil ke Timnas Indonesia U-20 untuk mengikuti trial maupun naturalisasi.
Diketahui, baru ada dua nama yang masuk radar naturalisasi Timnas U-20 yakni Ivar Jenner serta Justin Hubner. Keduanya juga bergabung ke pemusatan latihan (TC) timnas U-20 di Eropa dan tampil di laga uji coba.
Sementara itu, dua pemain lain yaitu Rafael Struick dan Zico Soree masih tahap seleksi. Kendati sudah ikut bertanding dengan Timnas U-20, mereka belum tentu dinaturalisasi.
Hamdan Hamedan menerangkan pada dasarnya, para pemain keturunan sudah terdata dengan baik dan terus dipantau oleh pelatih Shin Tae-yong dan tim.
Bahkan, ia mengaku mendapat instruksi dari Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan untuk membuat database pemain keturunan Indonesia, di mana jumlahnya ratusan dan terus bertambah.
"Para pemain keturunan kini sudah terdata dengan baik dan terus dipantau oleh Coach @shintaeyong7777 dan tim kepelatihannya. Atas arahan Ketua Umum PSSI Bapak @mochamadiriawan84 , saya sendiri sudah membuat database pemain keturunan yang berisi lebih dari 180 pemain (dan terus bertambah)," tulis akun @hamdan.hamedan dikutip Senin (28/11/2022).
Namun, semua pemain keturunan tersebut tak seketika layak dipanggil atau dinaturalisasi dan berkenan gabung ke Timnas Indonesia U-20.
Menurut Hamdan Hamedan, setidaknya ada empat alasan terkait 'seleksi ketat' pemain keturunan seperti yang dijabarkannya lewat unggahan di Instagram sebagai berikut.
"Pertama, pelatih belum atau tidak berkenan memanggil pemain tersebut ke timnas. Kedua, pelatih berkenan, tapi pemain belum atau tidak berkenan dipanggil ke Timnas Indonesia U-20,"
"Yang ketiga, pelatih dan pemain berkenan, tapi tak mendapat izin dari klub lantaran beberapa faktor. Misalnya, karena padatnya jadwal pertandingan, pemain masih cedera, dll. Terakhir, pemain tidak memenuhi syarat (eligible) untuk naturalisasi dan atau akan terkendala dari segi legal," tutupnya.