chatwithamelia.xyz - Mengenal lebih jauh Jeonbuk Hyundai, klub elite Liga Korea Selatan atau K-League yang akan menjadi lawan PSSI All Stars pada Juni 2023 mendatang.
Belum lama ini, Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir, menyatakan bahwa pihaknya akan menggelar pertandingan internasional antara PSSI All Stars vs Jeonbuk Hyundai.
Hal ini disampaikannya setelah bertemu bos Hyundai Motors di Korea Selatan. Dalam unggahannya di Instagram, pria yang juga Menteri BUMN ini menyatakan akan menggelar laga persahabatan pada 15 Juni 2023.
“Kami membahas juga terkait kedatangan tim Jeonbuk Hyundai Motors yang akan melakukan pertandingan persahabatan dengan tim PSSI All-Stars pada tanggal 15 Juni,” bunyi unggahan Erick Thohir.
Namun belum diketahui siapa saja pemain yang akan bermain untuk PSSI All Stars dan venue yang akan jadi tempat pertandingan nanti.
Terlepas dari hal teknis tersebut, pernyataan Erick Thohir ini pun kemudian menjadi buah bibir di kalangan pecinta sepak bola Tanah Air.
Baca Juga: Timnas Indonesia Cuma Naik Satu Peringkat jika Dua Kali Kalahkan Burundi, Begini Hitungannya
Banyak yang mulai mencari tahu tentang klub Jeonbuk Hyundai tersebut. Lantas, seperti apa profil klub asal Korea Selatan itu? Berikut profilnya.
Juara Terbanyak Liga Korea
Jeonbuk Hyundai Motors merupakan klub papan atas di Korea Selatan yang berbasis di Jeonju, Provinsi Jeolla Utara, yang berdiri pada 1993 atau 29 tahun silam.
Baca Juga: 5 Pemain Timnas Indonesia yang Diprediksi Bobol Gawang Burundi, Momen Buat Dimas Drajad Unjuk Gigi
Saat awal berdiri, Jeonbuk Hyundai pertama kali menggunakan nama Wansan Pumas yang didirikan oleh Oh Hyung-keun yang mencoba masuk ke K League atau kancah sepak bola profesional Korea Selatan.
Namun Wansan Pumas harus dinyatakan bangkrut. Barulah pada tahun 1994, tim ini berhasil masuk ke K League dengan nama Chonbuk Buffalo.
Usai masuk K League, Hyundai Motors kemudian mengakuisisi tim tersebut dan mengubah namanya menjadi Jeonbuk Dinos pada 12 Desember 1994.
Namun permasalahan datang saat K League menganggap Chonbuk Buffalo dan Jeonbuk Dinos sebagai tim yang berbeda.
Karenanya, sejarah Jeonbuk Dinos pun dimulai pada 1994, bukan 1993. Lalu, tim ini kemudian berganti nama menjadi Jeonbuk Hyundai Motors dan mulai bersaing di kasta teratas K League, yakni K League 1.
Di awal kiprahnya di K League 1, Jeonbuk Hyundai sempat menjadi tim papan tengah di era 90 an. Namun semua itu kemudian berubah di era 2000 an.
Jeonbuk Hyundai mampu membuka kran gelarnya dengan menjuarai Piala FA Korea Selatan pada tahun 2000 dan 2003, kemudian disusul Korean Super Cup pada 2004.
Setelahnya, Jeonbuk Hyundai meraih beragam titel lainnya seperti 9 gelar K League 1, 5 gelar Piala FA Korea Selatan, Piala Liga Korea Selatan, dan Korean Super Cup.
Raihan 9 gelar K League 1 itu lantas membuat Jeonbuk Hyundai menjadi tim tersukses di kasta teratas Liga Korea, mengungguli Seongnam FC, FC Seoul, dan Pohang Steelers.
Tak hanya moncer di kancah domestik, Jeonbuk Hyundai juga bertaji di kancah internasional, tepatnya di level Asia.
Diketahui, Jeonbuk Hyundai mampu meraih dua gelar Liga Champions Asia dalam kurun waktu 10 tahun saja, yakni pada 2006 dan 2016.
Meski kalah dari Pohang Steelers yang mampu meraih tiga gelar Liga Champions Asia, catatan itu tetap membuat Jeonbuk Hyundai masuk dalam daftar elite di level klub se benua kuning.