chatwithamelia.xyz - Indonesia terancam mendapat sanksi dari FIFA menyusul pembatalan drawing Piala Dunia U-20 2023 yang sedianya digelar di Bali pada 31 Maret mendatang.
Alasannya, sejak awal Indonesia sudah mengajukan diri menjadi tuan rumah dengan segala konsekuensinya, namun kemudian gagal memenuhinya maka dapat disebut bahwa Indonesia telah melanggar sendiri apa yang telah disepakati sebelumnya.
Hal itu disampaikan oleh Anggota Komite Eksekutif (Exco) Arya Sinulingga pada konferensi pers yang berlangsung di GBK Arena, Jakarta, Minggu (25/3/2023).
"Tahun 2018 kita pernah dibanned juga, pernah kita alami, jadi bukan sesuatu yang baru bahwa kita mengalami itu dan kita kan nggak mau itu bakal terjadi lagi di kita," kata Arya seperti dimuat Antara.
Baca Juga: Klub Korea Selatan Ikut Rayakan Kemenangan Timnas Indonesia atas Burundi, Efek Asnawi Mangkualam?
"Di samping kita tidak bisa ikut pertandingan internasional, juga ke dalamnya semua Liga kita ini terdaftar dan diakui oleh FIFA, Liga 1, Liga 2, Liga 3 ini diakui FIFA dengan seandainya kita dikucilkan maka Liga kita ini kan nggak ada lagi nanti," sambungnya.
Sebelumnya, undian atau drawing Piala Dunia U-20 2023 resmi dibatalkan setelah PSSI menerima kabar dari FIFA pada Sabtu (25/3).
Acara drawing Piala Dunia U-20 awalnya direncanakan berlangsung di Bali pada 31 Maret, namun penolakan untuk menerima timnas Israel yang dilontarkan Gubernur Bali serta Pemerintah Provinsi Bali.
"Memang kami belum mendapatkan surat resmi dari FIFA. Tapi pesannya jelas bahwa dibatalkan. Dan ini memang kami maklumi karena adanya penolakan dari Gubernur Bali, Pemprov Bali, yang menolak kedatangan tim Israel. Sehingga dengan sendirinya, kan drawingnya tidak mungkin dilakukan tanpa keikutsertaan satu tim peserta," kata Arya.
Arya menyatakan PSSI memahami peliknya memisahkan antara urusan politik dan olahraga. Oleh sebab itu, Arya mengatakan Ketua Umum PSSI Erick Thohir akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri sebagai penanggung jawab diplomasi dan politik luar negeri, serta kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga sebagai panitia penyelenggara lokal Piala Dunia U-20.
Erick juga disebutkan akan segera melaporkan situasi dan masalah yang dihadapi kepada Presiden Joko Widodo, untuk dapat mencari solusi terbaik. Ketua umum PSSI juga berharap akan membuka komunikasi dengan FIFA dalam waktu dekat, untuk bisa mendapatkan jalan keluar.
PSSI, lanjutnya, juga telah melakukan komunikasi dengan Pemerintah Provinsi Bali, namun Arya menyebut pihaknya menghormati pendirian provinsi tersebut.
"Kita kan PSSI dalam posisi penyelenggara, pertama (mereka) menolak kehadiran (timnas Israel), kemudian drawing, jadi kita juga akhirnya susah, nggak bisa lagi meminta untuk di sana," pungkasnya.
Baca Juga: Kocak, PSSI Hapus Postingan Marc Klok yang Sebut Rumput Stadion Patriot Candrabhaga Sangat Jelek
Adapun Piala Dunia U-20 2023 semula rencananya digelar di Indonesia pada Mei mendatang. Kejuaraan tersebut berlangsung di enam stadion termasuk di Bali.