chatwithamelia.xyz - Berikut lima jebolan tim Liga Belanda atau Eredivisie, FC Utrecht, yang kini membela atau pernah membela Timnas Indonesia.
Timnas Indonesia dalam satu dekade lebih kerap menggunakan jasa-jasa pemain keturunan yang berkiprah di luar negeri untuk meningkatkan kualitasnya.
Biasanya, jasa-jasa pemain keturunan yang dipakai adalah para pemain dari Belanda, mengingat sejarah panjang antara negara kincir angin itu dengan Indonesia.
Baca Juga: Rival Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 Tantang Juara Piala Dunia, Tak Mau Kalah Nih
Para pemain keturunan Indonesia ini pun banyak tersebar di klub-klub Belanda, baik dari kasta teratas hingga level amatir.
Dari sekian ratus klub-klub di Belanda, hanya ada satu klub yang punya rekam jejak mengirim banyak pemain keturunannya membela Timnas Indonesia.
Klub Belanda tersebut adalah FC Utrecht. Klub yang memiliki julukan Utreg ini tercatat rajin menghadirkan pemain keturunan yang membela Timnas Indonesia.
Hingga jelang FIFA Matchday Juni 2023, FC Utrecht tercatat telah mengirimkan lima pemain keturunan untuk membela tim Merah Putih.
Siapa saja para pemain tersebut? Berikut daftarnya.
Baca Juga: Kocak, Marselino Ferdinan Ternyata Cuma Masuk Dua Kali selama Tiga Tahun SMA
Pemain keturunan pertama yang pernah membela Timnas Indonesia dan sempat menjadi bagian FC Utrecht adalah Irfan Bachdim.
Diketahui, pemain yang kini membela Persis Solo itu sempat menimba ilmu di FC Utrecht pada 2007-2009, dengan bermain untuk tim U-19 dan tim U-21 nya.
Kemudian, Irfan Bachdim melakoni debut bersama Timnas Indonesia pada 2010, dan tercatat telah mengoleksi 40 caps bersama skuad Garuda.
Usai Irfan Bachdim, Timnas Indonesia kehadiran pemain keturunan jebolan FC Utrecht lainnya pada sosok Stefano Lilipaly.
Pemain yang akrab disapa Fano ini menimba ilmu di FC Utrecht sejak 2001, di mana ia juga pernah menjadi bagian tim U-19 dan tim U-21 klub Belanda itu hingga 2012.
Pada 2011, Fano resmi dinaturalisasi dan mencatatkan debutnya bagi Timnas Indonesia pada 2013. Hingga kini usianya 33 tahun, pemain Borneo FC ini masih menjadi andalan bagi tim Merah Putih.
3. Marc Klok
Berbeda dengan Fano, Marc Klok menjadi WNI via jalur naturalisasi setelah menetap dan berkarier di Indonesia selama lima tahun lebih.
Dalam karier sepak bolanya, pemain berusia 30 tahun ini menimba ilmu di FC Utrecht dan mampu menembus tim U-19 dan tim U-21 pada 2013 lalu.
Pada 2017, pemain Persib Bandung ini tiba di Indonesia dan dinaturalisasi pada 2022 lalu. Kini ia menjadi pilar di lini tengah Timnas Indonesia.
Shayne Pattynama adalah salah satu pemain keturunan yang baru dinaturalisasi pada tahun 2023 ini, sehingga ia belum melakoni debut bersama Timnas Indonesia.
Penggawa Viking FK ini diyakini baru akan mencatatkan debutnya bersama tim Merah Putih pada FIFA Matchday Juni 2023 melawan Palestina dan Argentina.
Meski kini berkarier di Norwegia, Shayne Pattynama ternyata merupakan jebolan FC Utrecht, di mana ia menimba ilmu di klub tersebut sejak 2015 hingga 2019.
5. Ivar Jenner
Jebolan akademi FC Utrecht yang terakhir masuk ke skuad Timnas Indonesia saat ini adalah Ivar Jenner. Ia tercatat masih membela klub tersebut sejak 2020 lalu.
Penggawa FC Utrecht U-21 ini semula dinaturalisasi untuk menjadi bagian Timnas Indonesia U-20 yang akan berlaga di Piala Dunia U-20 2023.
Usai Timnas Indonesia U-20 batal berpartisipasi, Ivar Jenner tetap meneruskan naturalisasinya dan kini masuk ke skuad senior yang akan melakoni FIFA Matchday Juni 2023 kontra Palestina dan Argentina.