chatwithamelia.xyz - Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong terang-terangan berharap bila Piala AFF U-23 ditiadakan setelah munculnya polemik pemanggilan pemain.
Shin Tae-yong mengusulkan Piala AFF U-23 tak lagi digelar karena jadwal turnamen ini bertabrakan dengan jalannya kompetisi domestik.
Pelatih asal Korea Selatan ini merasa kesulitan karena banyak pemain andalan Timnas Indonesia U-23 yang ditahan klub Liga 1.
Hal ini berkaitan dengan pemusatan latihan untuk Piala AFF U-23 2023 yang digelar di Thailand pada 16 Agustus mendatang.
Beberapa pemain yang menjadi andalan skuad Garuda Muda hingga kini belum bergabung pemusatan latihan, hingga komentar itu muncul.
Shin Tae-yong berharap Piala AFF U-23 tak lagi digelar karena bertepatan dengan kompetisi domestik yang berjalan di saat bersamaan.
Baca Juga: Marselino Ferdinan Tak Masuk Skuad KMSK Deinze Lawan Patro Eisden, Ada Apa?
Lantas apa saja keuntungan yang didapat jika Piala AFF U-23 ditiadakan setelah tahun ini? berikut ini di antaranya.
1. Liga Berjalan Lancar
Kompetisi merupakan tempat pemusatan latihan yang paling baik dan benar untuk para pemain, sesuai dengan tuntutan PSSI.
Baca Juga: Hasil BRI Liga 1: Bungkam PSM Makassar, Bali United Rebut Puncak Klasemen
Yang saat itu meminta setiap kontestan klub Liga 1 memberi menit bermain cukup banyak bagi para pemain muda yang masuk timnas.
Ditiadakannya Piala AFF U-23 akan membuat jalannya kompetisi domestik berjalan lebih lancar dan tenang tanpa adanya kerusuhan.
2. Fokus Pemain Tak Terbagi
Baca Juga: Hasil Liga Inggris: Erling Haaland Cetak Brace, Manchester City Tekuk Tim Promosi
Pemain seperti dilempar kesana kemari, di satu sisi klub membutuhkan di sisi lain tim nasional meminta jasanya.
Fokus pemain akan terbagi dan kondisi ini, bahkan bisa memengaruhi mental bermain dan membuat performa mereka menurun.
Hal ini tentu sangat merugikan di saat tenaga para pemain dibutuhkan dua kubu yang masing-masing memiliki target pribadi.
3. Persiapan Timnas Tak Bercabang
Persiapan tim nasional tak harus dilakukan dalam pemusatan latihan di saat kompetisi berjalan, karena hal itu justru bisa membuat performa pemain menurun.
Pemain yang menjadi langganan di kompetisi domestik tentu sudah memiliki jam terbang tinggi, sehingga tak perlu banyak mengikuti pemusatan latihan timnas.
Sebaliknya persiapan timnas lewat pemusatan latihan seharusnya hanya fokus pada pematangan kondisi tim dan tidak becabang kemana-mana.