chatwithamelia.xyz - Akankah kedatangan Wiljan Pluim di Borneo FC membuat pamor gelandang Timnas Indonesia, Adam Alis, akan meredup pada Liga 1 2023/2024 ini?
Sebagaimana diketahui, Borneo FC belum lama ini menggaet Wiljan Pluim dengan status bebas transfer jelang pembukaan bursa transfer kedua Liga 1 2023/2024.
Kepastian bergabungnya pemain berusia 34 tahun itu diketahui dari rilis resmi klub pada Selasa (10/10), atau sehari usai berpisah dengan PSM Makassar.
“Borneo FC Samarinda mengumumkan secara resmi bahwa Wiljan Pluim telah menjadi bagian dari tim in per Selasa 10 Oktober 2023,” bunyi pernyataan Borneo FC.
Pluim sendiri dikontrak oleh klub berjuluk Pesut Etam tersebut dengan durasi 1,5 tahun atau membuatnya tinggal di Kalimantan setidaknya hingga akhir tahun 2024.
Diutarakan oleh Presiden klub, Nabil Husein, keputusan merekrut Pluim sendiri tak lepas dari kebutuhan taktikal Borneo FC saat ini.
“Yang membuat saya ingin mendatangkan Wiljan Pluim ini pertama adalah karakter. Sebenarnya sudah lama kami memantau, tapi momentumnya belum ketemu yang pas,” ungkap Nabil Husein.
“Dia (Pluim) juga memiliki karakter yang diinginkan oleh Coach Pieter (Huistra) juga. Sesuai dengan filosofi yang Borneo FC terapkan. Ada satu kecocokan di situ,” lanjutnya.
Berkaca dari pernyataan Nabil Husein itu, kedatangan Pluim menghadirkan pertanyaan besar. Apakah kehadirannya membantu Borneo FC atau justru mengganggu harmonisasi tim?
Selain itu, Pluim datang di saat gelandang Timnas Indonesia, Adam Alis, tampil moncer di lini tengah. Apakah kedatangannya akan membuat pamor Adam Alis meredup?
PR Besar untuk Pieter Huistra
Munculnya pertanyaan jika Adam Alis berpotensi meredup dengan kehadiran Wiljan Pluim lahir berdasarkan kesamaan posisi keduanya di lapangan.
Baik Adam Alis dan Pluim sama-sama bermain di pos gelandang serang atau biasa menempati posisi nomor 10 bersama tim-tim yang dibelanya.
Di Borneo FC yang memainkan formasi 4-3-3 dengan Double Pivot, Adam Alis biasanya kerap diplot di posisi nomor 10, sehingga kedatangan Pluim diyakini bisa mempengaruhi menit bermainnya.
Tak ayal, kondisi ini menjadi PR besar bagi Pieter Huistra, terlebih Adam Alis tengah moncer bersama Borneo FC dengan sumbangan satu gol dan dua assist dari 15 laga.
Maka tak mengherankan jika Pieter Huistra harus mengubah taktiknya jika ingin memainkan Adam Alis serta Pluim secara bersamaan.
Setidaknya ada dua cara yang bisa digunakan oleh Pieter Huistra untuk memfasilitasi Adam Alis dan Pluim dalam Starting Line Up Borneo FC.
Cara pertama adalah menjadikan Pluim sebagai False 9 untuk menggantikan Felipe Cadenazzi yang melempem sebagai penyerang tengah. Dalam peran ini, Adam Alis bisa menempati pos nomor 10.
Di cara pertama ini, Pluim yang menjadi False 9 akan membiarkan Stefano Lilipaly yang bisa bermain di pos winger menjadi Inside Forward seperti Roberto Firmino dan Mohamed Salah di Liverpool.
Untuk cara pertama ini, Borneo FC tetap akan mendapat keuntungan dari kemampuan Pluim yang andal dalam mencetak gol maupun mencetak assist.
Lalu cara kedua adalah menaruh Pluim di pos nomor 10, tapi menarik Adam Alis sebagai pemain nomor 8 atau gelandang Box to Box.
Di cara kedua ini, Pluim bisa berperan sebagai Free Role yang punya kebebasan di area lawan dan Adam Alis akan fokus dalam transisi menyerang dan bertahan sebagai gelandang Box to box.
Untuk cara kedua ini, Borneo FC pun tetap akan bermain apik mengingat Pluim biasa bermain di nomor 10 dan Adam Alis juga kerap bermain sebagai pemain nomor 8.
Sehingga, redup atau tidaknya pamor Adam Alis bukan karena kedatangan Pluim saja, melainkan juga taktik yang akan diperagakan Pieter Huistra di Borneo FC pada putaran kedua Liga 1 2023/2024 nanti.