chatwithamelia.xyz - Performa Kiper Timnas Indonesia Nadeo Argawinata disorot oleh Bung Ropan sebagai Pengamat Sepak bola. Hal itu tak terlepas dari 5 gol yang bersarang ke jala gawangnya.
Secara blak-blakan, Bung Ropan mengatakan Nadeo Argawinata sebagai penjaga gawang utama Timnas Indonesia pilihan Shin Tae-yong, tak sesuai dari standar kapabilitasnya.
Hal itu diungkap langsung oleh Bung Ropan saat hadir di acara Podcast milik kanal YouTube Sportify Indonesia, dikutip pada Sabtu, (18/11). Nadeo tidak bisa menghalau bola, hingga akhirnya Timnas Indonesia kebobolan lima gol.
Baca Juga: Menunggu Nasib di Piala Dunia U-17, Ini yang Dilakukan Skuad Indonesia
Irak dalam pertandingan melawan Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 mengoleksi 5 shots on goal. Dan 4 hasilnya bersarang ke gawang Nadeo.
Oleh sebabnya, Bung Ropan kecewa, dan menyarankan agar PSSI mengaktifkan opsi 2 penjaga keturunan yang bisa dipilih Shin Tae-yong.
"Penampilan Nadeo harus dipertanyakan si, itulah sebabnya saya pikir bagi PSSI terutama bagi Erick Thohir, untuk bisa melihat tahun depan itu bisa mengambil penjaga gawang yang bagus," Jelas sang Pengamat.
Baca Juga: Alasan Bojan Hodak Beri Waktu 2 Minggu Tyronne Del Pino, Nasib Terancam Dicoret Gara-Gara Ini
Dua penjaga gawang keturunan yang disodorkan oleh Bung Ropan adalah Emil Audero (Indonesia-Italia) pemain Inter Milan, dan Cyrus Margono (Indonesia-Iran-Amerika Serikat) asal Panathinaikos FC.
"Ada Emil Audero yang bisa didekati, karena dia sudah tidak mungkin ke tim Italia kan, Emil jarang dimainkan, jadi bisa ada pendekatan dan Emil bersedia. Ada Cyrus Margono sudah dalam proses untuk WNI," lanjutnya.
Tetapi, keputusan mengenai pemilihan pemain Timnas termasuk posisi penjaga gawang tentunya ada pada tangan pelatih kepala, Tae-yong. Apabila pelatih asal Korea Selatan tersebut tak membutuhkan Emil dan Cyrus, tentu PSSI tidak memprosesnya.
Baca Juga: Luncurkan Program dan Perkenalkan Mitra Sponsor, Gebrakan Viking Persib Club Mendapat Apresiasi
Bahkan sebaliknya, jika Emil tidak ingin dinaturalisasi, maka apa boleh buat, Timnas tidak bisa menggunakan jasanya.