chatwithamelia.xyz - Persatuan Global dan Suara Kolektif Untuk Pemain Sepak Bola Profesional FIFPRO mengeluarkan rilis yang mendukung para pemain Kalteng Putra terkait permasalahan dengan manajemen klub terkait gaji pemain yang belum terbayar.
Bahkan FIFPRO mendesak agar PSSI melakukan intervensi terhadap klub untuk segera menyelesaikan permasalahan tersebut.
Dilansir dari laman fifpro.org, permasalahan tersebut bermula pada akhir pekan lalu di mana para pemain Kalteng Putra menolak memainkan pertandingan babak kelima play-off Liga 2 karena belum menerima gaji.
Menurut FIFPRO para pemain merasa terpaksa mengambil langkah ini. Mereka sebelumnya telah mencoba berbagai cara untuk menyelesaikan masalah tersebut dan merasa tidak dianggap serius.
Para pemain tidak dapat bertemu dengan pemilik, dan manajemen gagal memenuhi janji yang dibuat seminggu sebelumnya.
Para pemain awalnya menolak untuk memainkan pertandingan sebelumnya di babak keempat play-off Liga 2, namun berubah pikiran setelah manajemen berjanji akan segera membayar tunggakan gaji, namun urung dilakukan.
Setelah para pemain mengumumkan bahwa mereka tidak akan memainkan pertandingan di babak kelima, klub mendesak mereka untuk pergi “demi alasan keselamatan dan keamanan”.
Setelah orang asing mengunjungi asrama mereka di tengah malam dan menuntut mereka untuk memainkan pertandingan tersebut, para pemain kemudian kembali ke rumah.
Lebih buruk lagi, klub mengajukan tuntutan pidana terhadap pemain yang memposting masalah tersebut di akun media sosial mereka.
Baca Juga: MotoGP 2024: Tanpa Marc Marquez, Stefan Bradl Nilai Pengembangan Kuda Besi Honda Jadi Lebih Terbuka
Dalam rilisnya, FIFPRO meminta klub untuk menghormati hak-hak dasar sebagai pemain dan membayarkan gaji mereka.
“Kami mendukung para pemain Kalteng Putra yang hanya meminta klub menghormati hak-hak dasar mereka sebagai karyawan dan memberikan gaji sesuai hak mereka,” tulisnya dalam rilis yang dikeluarkan pada (31/1/2024).
“Sangat mengecewakan bahwa kepemimpinan Kalteng Putra tidak hanya tidak menghormati kontrak pemain dengan tidak membayar gaji mereka tetapi juga memberikan tekanan yang tidak semestinya kepada para pemain dengan mengintimidasi mereka melalui prosedur pidana,” ujarnya.
Baca Juga: Jadwal Euro 2024: Duel Jerman vs Skotlandia Jadi Pembuka Matchday 1 Grup A
Sementara itu, permasalahan tersebut telah disampaikan kepada FIFA dan meminta PSSI untuk melakukan intervensi.
“FIFPRO telah memberi tahu FIFA mengenai masalah ini dan mendesak agar PSSI segera melakukan intervensi untuk menyelesaikan situasi tersebut,” tulis FIFPRO.