chatwithamelia.xyz - Thomas Doll pelatih Persija Jakarta berkebangsaan Jerman, secara blak-blakan bongkar penyebab tim yang ia asuh bermain cukup buruk. Macan Kemayoran diketahui kalah 1-3 dari Borneo FC Samarinda di Liga 1 2023/2024.
Persija Jakarta harus mengakui kegagahan tuan rumah Borneo FC Samarinda, meskipun aslinya laga tersebut digelar di Stadion Batakan, Balikpapan. Pesut Etam terpaksa mengungsi sementara, karena markas asli Borneo FC Samarinda sedang direnovasi.
Tetapi tetap sama saja bagi Persija Jakarta, mereka tampil sebagai tim tamu, harus menempuh perjalanan udara demi melawan Berneo FC Samarinda. Thomas Doll mengaku telah menyiapkan sebaik mungkin.
Baca Juga: Shin Tae-yong Didorong untuk Angkut Ole Romeny, Penyerang Ganas yang Bisa Perkuat Timnas Indonesia
Namun, hasil di atas lapangan bicara lain, tim asuhan Pieter Huistra, atau pelatih Borneo FC Samarinda tersebut, sangat mendominasi. Bahkan, Stefano Lilipaly dan kawan-kawan berhasil meresahkan barisan pertahanan Macan Kemayoran.
Thomas Doll yang sudah bisa menurunkan Gustavo Almeida, striker baru pinjaman dari Arema FC, tetap kesulitan mencari celah.
Secara keseluruhan, Pesut Etam menang 3-1 dengan dominasi secara permainan yang baik. Thomas Doll pun membongkar, mengapa Persija bisa tampil buruk.
Baca Juga: Dua Pemain Persib Ini Dapat Banyak Doa dari Bobotoh
Menurut Thomas Doll, hal pertama yang menyebabkan Macan Kemayoran tidak bisa mengatasi Borneo FC adalah kerap melakukan kesalahan sendiri.
"Memang sulit untuk menang tandang, terlebih jika kami selalu melakukan kesalahan sendiri, ini yang selalu menjadi masalah tim ini. Maka dari itu seringkali Persija tidak mampu meraih tiga poin," jelas Thomas, dikutip dari persija.id, Kamis, (8/2).
Selain itu, Thomas menyoroti mental para pemainnya yang tidak lapar akan kemenangan, sehingga mempengaruhi hasil pertandingan.
Baca Juga: UEFA bakal Gunakan Bola 'Sakti' di Euro 2024
"Saya mengatakan bahwa persiapan kami berjalan dengan baik, semua berlatih dengan bagus, dan datang dengan mood yang enak," ungkapnya.
"Tapi pada akhirnya hasil ditentukan di atas lapangan. Saya menilai para pemain tidak terlalu lapar untuk menang di atas lapangan, sehingga membuat permainan tim makin terlihat buruk," imbuhnya.