chatwithamelia.xyz - N' Kante memiliki peran baru bersama Chelsea pada musim 2018/2019. Namun, kondisi itu justru membuatnya dinilai tak lagi spesial seperti dua musim terakhir.
N' Kante berposisi asli sebagai gelandang bertahan. Kemampuannya dalam menjaga kedalaman terbukti dengan dua gelar Liga Primer Inggris bersama Leicester City dan Chelsea. Berkat bermain di posisin itu pula, ia pernah dianugerahi sebagai pemain terbaik Liga Inggris.
Namun, Kante memiliki peran baru sejak Maurizio Sarri menangani Chelsea pada musim ini. Ia difungsikan lebih ke depan untuk membantu serangan. Sementara posisi gelandang bertahan diisi oleh pemain bawaannya dari Napoli, Jorginho.
Baca Juga: Juara Liga 1 U-19 Kena Denda Rp 20 Juta Karena Chant Tak Terpuji
Menurut mantan bek Liverpool yang kini menjadi pundit, Jamie Carragher, perubahan itu merugikan N' Kante. Semenjak tak lagi menjadi gelandang bertahan, permainan pemain asal Prancis itu terlihat biasa saja.
''Kante tetap akan di posisi sekarang karena dia baru menandatangani kontrak baru yang sangat besar,'' kata Carragher dilansir Daily Star.
''Kante menjadi pemain yang sangat standar ketika bermain di posisinya sekarang. Saya hanya melihat gelandang biasa pada dirinya. Tapi ketika ia bermain di posisi aslinya, barulah dia menjadi kelas dunia,'' tuturnya menambahkan.
Baca Juga: Bek AS Roma Sebut Suporter Tidak Tahu Apa-apa Soal Sepak Bola
Carragher menilai Kante akan selalu kehilangan posisinya selama Maurizio Sarri menjadi arsitek Chelsea. Sarri disebut lebih senang menggunakan jasa Jorginho sebagai sistem permainan The Blues.
''Jorginho tak akan digeser dari posisinya. Dia adalah andalan Sarri dan manajer itu membangun sistem di sekelilingnya. Jorginho sempurna musim ini. Tim harus mengubah sistem dan gaya main demi memaksimalkan dia, dan memperlihatkan betapa bagusnya pemain ini. Jika dia dijaga ketat, seperti oleh Dele Alli atau Gylfi Sigurdsson pekan lalu. Artinya ada ruang untuk pemain lain,'' ujar Carragher.
''Melawan Tottenham Hotspur ruang yang terlihat ada di bagian pinggir lapangan, jadi kita harusnya bisa melihat sesuatu yang lebih dari Eden Hazard, Willian, dan para full-back,'' tutup pundit yang dulunya tembok andalan Liverpool tersebut.
Baca Juga: David Moyes: Saya Butuh Waktu Lebih Banyak di Manchester United