chatwithamelia.xyz - Tak dipungkiri Premier League merupakan salah satu kompetisi terelit di muka bumi. Tak ayal, sejumlah pelatih dan pemain beken, ramai singgah berkompetisi di Britania Raya.
Selain itu, bos-bos dari Arab Saudi juga tak ragu menggelontorkan dana besar untuk berinvestasi. Dua di antaranya adalah mengakuisisi Newcastle United dan Man City.
Namun tahukah Anda, Premier League juga punya sisi gelap. Berikut Bolatimes rangkum untuk Anda:
Baca Juga: Momen Sassha Carissa Sapa Atlet PON XX Papua: Jagoan Aing, 1 M Cair Nih
1. Pemain Muda Minim Jam Terbang
Perebutan gelar juara membikin tim-tim Premier League tak ragu menggelontorkan duit untuk membeli pemain. Mahal bukan perkara sulit karena masalah akan selesai dengan uang.
Imbasnya, para pemain muda asli Inggris minim dapat kesempatan bermain. Independent melaporkan bahwa dari 1,5 juta anak muda di Inggris, hanya 180 orang yang bisa main di tim yang berkompetisi di Premier League.
Baca Juga: Mau Mencoba Bermain Skateboard? Ini Peralatan yang Anda Butuhkan!
Artinya, hanya 0,012 persen pemain muda yang mendapat jam terbang. Ini adalah catatan yang cukup miris.
2. Gagal Promosikan Talenta Inggris ke Luar Negeri
Tak banyak pemain asli Inggris yang merantau ke negeri lain untuk berkompetisi. Tercatat, hanya 1 pemain yakni Jude Bellingham yang bermain di Bundesliga untuk Borussia Dortmund.
Baca Juga: Potret Mesra Ratu Rizky Nabila dan Kekasih, Netizen: Mantan Kalah Telak
Sebelumnya, ada Jadon Sancho. Namun, si eks Dortmund ini sudau pulang kampung ke Inggris untuk membela Man United.
Perkara impor pemain ini sudah bukan lagu baru di Inggris. Sebab, belum ada pemain Inggris beberapa dekade ini yang bersinar di luar negeri mereka sendiri.
Oleh faktor yang disebutkan di awal bisa jadi adalah penyebabnya. Sebab, talenta-talenta muda sudah dibabat kesempatannya untuk unjuk gigi.
Baca Juga: Hal-hal yang Perlu Diperbaiki Pasca Timnas Indonesia Kalahkan Taiwan
3. Buruknya Mengelola Keuangan
Mengelola keuangan adalah persoalan sulit. Ini yang dialami oleh Leeds United di era 1997-2001.
Ketika itu, Leeds berjaya dengan manajemen keuangan yang ciamik. Pemain-pemain berlabel bintang sempat singgah macam Rio Ferdinand, Harry Keweel, dan Mark Viduka.
Namun, perlahan tata kelola keuangan mereka memburuk. Tiga pemain yang disebutkan di awal dijual dan perlahan membikin Leeds terlilit utang.
Alhasil, musim 2003 mereka terjun bebas ke Divisi Championship. Untuk bisa kembali ke Premier League dua musim lalu, mereka sempat jatuh bangun.