chatwithamelia.xyz - Bintang Paris Saint-Germain (PSG), Neymar buka suara terkait kritik yang kerap menghujaninya. Ia merasa, terkadang kritik yang disampaikan kelewatan.
Pemain asal Brasil itu sampai menyamakan dirinya dengan Batman dan Joker. Sebab, terkadang, ia merasa sulit menyikapi komentar negatif.
Hal itu disampaikannya dalam film 'Neymar: The Perfect Chaos' yang mulai tayang di platform streaming Netflix pada Selasa (25/1/2022) lalu.
Baca Juga: Mantap, Barcelona Ingin Buka Sekolah Sepak Bola di NTB
"Saya dikritik lebih dari yang pantas saya terima. Dan terkadang itu sulit," ungkap Neymar seperti dikutip dari ESPN FC.
"Untuk Keluarga dan teman-teman, saya adalah Batman dalam hidup mereka dan bagi mereka yang tidak mengenal saya, saya adalah Joker," sambungnya.
Neymar, yang digadang-gadang akan menjadi salah satu pesepak bola terbaik di dunia, kerap pendapatkan kritik sepanjang kariernya baik urusan di dalam maupun luar lapangan.
Baca Juga: Rekan Setim Mohamed Salah di Timnas Mesir Sewa Joki saat Ujian di Kampusnya
Pada Oktober 2021 lalu, Neymar mendapatkan kritik karena performanya dianggap menurun. Namun saat itu dia memilih tak peduli dan percaya bahwa pengalaman akan membawanya kembali ke level terbaik.
Tak hanya soal performa, tingkah laku Neymar juga sempat mengundang kritik salah satunya saat memperkuat timnas Brasil di Copa America 2021.
Neymar menciptakan assist untuk gol yang dicetak Lucas Paqueta ke gawang Peru dalam pertandingan semifinal Copa America pada 6 Juli 2021 lalu.
Baca Juga: Pindah ke Klub Indonesia, Honey Couple Malaysia Curhat Begini
Namun dalam laga tersebut, Neymar dianggap terlalu bertingkah dengan pamer skill saat Brasil tengah unggul 4-0.
Kondisi itu bikin mantan bintang timnas Argentina Oscar Ruggeri geram. Neymar dianggap tidak menghormati lawan-lawannya.
"Dia tidak mengikuti etika apapun di atas lapangan," kata Ruggeri kepada ESPN saat itu.
Baca Juga: Jadwal Liga 1 2021 Hari Ini: Persiraja vs Persela, Persita vs Persija
"Dia melakukan trik-trik saat Brasil unggul 4-0 atas Peru. Saya ingin sekali memukul dia dengan tendangan yang bagus."
"Ketika Anda melihat lawan sedang hancur dan pertandingannya sudah tamat, Anda tidak bisa melakukan hal seperti itu. Memang betul dia itu berbeda, tapi dia tidak seperti Leo [Messi]".
(Suara.com/Arief Apriadi)