chatwithamelia.xyz - Jose Mourinho tampaknya urung kehilangan perhatian dari para pengagumnya. Setelah dikabarkan menekuni dunia baru sebagai pandit di stasiun beIN Sports, The Special One diketahui baru saja mengalami hal memalukan seusai terjatuh di arena hoki es.
Mourinho tampaknya masih betah menikmati hidup di luar lapangan hijau. Setelah menolak tawaran tiga klub seusai dipecat dari Manchester United, eks juru taktik Real Madrid dan Chelsea ini diketahui menekuni dunia baru sebagai pandit.
Ia didapuk sebagai pandit di stasiun beIN Sport dengan bayaran yang cukup menggiurkan. Sekali cuap-cuap alias per tayang ia dapat bayaran sebesar Rp 1,1 miliar.
Baca Juga: 7 Pesona Hande Ercel, Fans Fenerbahce S.K Tercantik di Dunia
Di waktu senggangnya sebagai pandit, Mourinho tampaknya mengisi jadwalnya sebagai tamu undangan, termasuk jadi tamu kejutan di liga hoki es kontinental di Moskow, Rusia, Senin kemarin.
Seperti dilansir dari belfassttelegraph, dalam ajang tersebut, Mou yang sudah mengantongi treble winner di tiga klub berbeda mendapat kehormatan untuk membuka secara seremonial laga antara Avangard dan SKA di wilayah Balashikha, Moskow.
Namun tak lama setelah menjatuhkan keping hoki es, Mourinho terpeleset dari karpet yang dipijaknya. Mengetahui Mourinho tersungkur, dengan cepat sejumlah pemain hoki yang berada di dekatnya langsung meraih tubuhnya dan mengantarnya hingga ke pinggir arena.
Baca Juga: Liverpool Ditahan Imbang, Shaqiri: Kami Bukan Robot
Ini bukan pertama kalinya Mourinho jatuh di depan umum. September lalu, Mou juga sempat tersungkur di hadapan banyak orang saat akan menonton laga Inggris kontra Spanyol. Saat itu, Mou yang hendak melompati tali pembatas justru malah terjerat hingga akhirnya kehilangan keseimbangan dan jatuh.
Mou yang kala itu masih jadi manajer Manchester United pun berkilah bahwa kejadian jatuhnya itu disengaja.
Baca Juga: Ivan Kolev Cuek Sebagian Pemain Persija Absen Jelang Hadapi Home United
"Saya sengaja melakukannya sehingga (media) dapat berbicara sedikit tentang diri saya," ungkapnya kala itu.