chatwithamelia.xyz - Petinju Amerika Serikat, Deontay Wilder cuma butuh waktu dua menit untuk memastikan sabuk juara dunia kelas berat WBC masih melingkar di pinggangnya.
Ini menyusul kemenangan meyakinkan atas kompatriotnya, Dominic Breazeale, di Barclays Center, New York, AS, pada ronde pertama, Minggu (20/5/2019).
Petinju berusia 33 tahun ini mengkanvaskan Breazeale lewat satu pukulan brutalnya yang mendarat telak di dagu lawan, saat ronde pertama baru berjalan 2:17 menit.
Baca Juga: Diganjar Sanksi Denda oleh Komdis PSSI, Ini Alasan Arema FC Ajukan Banding
Breazeale memang masih bisa berdiri kembali. Namun, wasit Harvey Dock telah melakukan hitungan sampai 10 dan menyatakan Deontay Wilder menang KO.
Kemenangan ini memperpanjang catatan belum terkalahkan Deontay Wilder dalam 42 pertarungan selama kariernya, dimana 40 diantaranya menang KO dan sekali seri.
"Saya tahu kami telah terlibat kata-kata permusuhan, tapi ketika kami bertarung secara jantan dan kemudian berpelukan dan bersalaman (setelah selesai bertarung), itulah yang kami inginkan," kata Deontay Wilder dikutip dari CBS Sports, Senin (20/5/2019).
Baca Juga: Dua Kali Hadapi Semen Padang, PSM Makassar Jagoan di Kandang
Sementara itu, Breazeale mengakui ketangguhan Deontay Wilder yang terkenal sebagai salah satu petinju yang memiliki pukulan keras.
"Saya sempat berpikir wasit menghentikan pertarungan terlalu cepat, karena saya bisa mendengar dia mengatakan tujuh dan delapan, tapi inilah tinju," kata Breazeale.
"Wasit telah melakukan tugasnya dan membuat kami tetap aman untuk pertarungan selanjutnya. Saya masih bisa berdiri. Beginilah kelas berat, siap-siap mendapat pukulan keras dari petinju yang memiliki power," imbuhnya.
Baca Juga: Pelatih PSM Harapkan Tuah Andi Mattalatta Jelang Hadapi Semen Padang
"Wilder mendaratkan pukulan kanan yang keras sebelum saya melakukannya. Saya akan kembali bertarung untuk mencoba meraih sabuk juara dunia kelas berat lagi," tukas Breazeale.