chatwithamelia.xyz - Legenda tinju dunia asal Amerika Serikat, Pernell Whitaker, ditemukan meninggal dunia pada usia 55 tahun. Mantan petinju yang dijuluki Sweet Pea itu tutup usia dalam kecelakaan lalu lintas.
Melansir dari Metro, Pernell Whitaker meninggal dunia setelah ditabrak mobil saat hendak menyebrang jalan di kawasan Pantai Virginia, Virginia, Minggu (14/7/2019). Pihak berwenang pun telah mengonfirmasi insiden tersebut.
''Ketika petugas tiba di tempat kejadian, mereka menemukan korban lelaki dewasa yang ditabrak kendaraan. Korban meninggal karena luka-luka. Pengendara mobil masih di tempat bersama polisi,'' ungkap juru bicara kepolisia, L. M Bauder.
Baca Juga: Bikin Terperangah, Dani Alves Buka Tutup Botol Pakai Alat Vital
Pun juga dari pihak keluarga Pernell Whitaker. Melalui media sosial anaknya, mereka juga membenarkan berita tersebut.
''Saya ingin menyampaikan kalau hari ini kami kehilangan seorang legenda, juara tinju pound to pound, ayah saya Pernell Sweetpea Withaker. Dia telah memenangkan sabut kelas ringan, welter ringan, welter, dan menengan ringan, serta juara tak terkalahkan kelas ringan,'' tulis Domonique, anak Pernell Whitaker dalam akun Facebooknya.
Sebagai informasi, Pernell Whitaker merupakan salah satu petinju terbaik yang pernah ada. Mengawali karier sebagai petinju amatir, ia kemudian bertarung di kelas welter dengan torehan 46 kali pertarungan dan hanya mencicipi 4 kali kalah.
Baca Juga: Mendarat di Turin, Matthijs de Ligt Segera Jadi Milik Juventus
Sweet Pea pun sempat mendapatkan sabuk kejuaraan dunia WBC, WBA, IBF. Selain itu, Whitaker juga pernah menjuarai Olimpiade 1984 di Los Angeles, Pan American Games 1983, dan menjadi runner up Kejuaraan Dunia di Munich pada 1982.
Salah satu pertarungannya yang paling diingat adalah ketika menghadapi Oscar De La Hoya di Thomas & Mack Center, Paradise, Nevada, pada 12 April 1997. Dalam duel itu, Whitaker kalah unanimous decision (angka mutlak) dari De La Hoya dengan skor akhir 111-115, 110-116, 110-116.
Kekalahan itu membuat Whitaker pun kehilangan gelar WBC. Empat tahun berselang, ia pun memutuskan pensiun dan beralih menjadi pelatih.
Baca Juga: Kamerun Pecat Seedorf dan Kluivert usai Gagal Total di Piala Afrika 2019