chatwithamelia.xyz - Tunggal putra asal China Taipei, Chou Tien Chen tak kuasa menahan tangis usai menundukkan lawannya wakil Denmark, Anders Antonsen di final nomor tunggal putra Indonesia Open 2019. Pada laga tersebut, Chou menang dengan angka 21-18, 24-26, 21-15.
Penonton di Istora Senayan pun turut bergemuruh. Sementara Chou masih terus menangis, persis seperti sang pelatih yang kedua matanya kadung basah oleh tangisan bahagia.
Bukan kebetulan bila Chou Tien Chen begitu emosional usai laga babak final menghadapi Atonsen ini. Pasalnya, ini merupakan gelar perdana pebulutangkis 29 di Indonesia Open.
Baca Juga: Pemain Mahal Atletico Madrid Ini Ambruk Kurang dari Setengah Jam Main
"Pertandingan yang hebat. Kami saling berjuang hingga 91 menit. Mungkin ini pertandingan terlama (yang pernah saya mainkan)," ujar Chou Tien Chen di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (21/7/2019).
"Berkali-kali saya main di Istora Senayan, akhirnya melaju ke final dan bisa juara juga," sambungnya semringah.
Ini merupakan gelar perdana Chou di turnamen BWF World Tour Super 1000. Makin berkesan karena ia juga mengukir sejarah sebagai tunggal putra China Taipei pertama yang mampu meraih podium tertinggi di Indonesia Open.
Baca Juga: Ini Makna di Balik Nomor Punggung 50 yang Dipakai Eden Hazard
Selama 36 tahun digelarnya ajang bulutangkis paling prestisius di Indonesia itu, para tunggal putra China Taipei seakan tak mampu menembus ketatnya persaingan.
"Pertama kali bisa menang di level Super 1000, senang bisa mendapatkannya. Ke depannya saya akan berusaha terus," pungkasnya.
Sebelum meraih gelar Indonesia Open 2019, prestasi terbaik Chou saat berlaga di Indonesia hanyalah sebagai runner-up.
Baca Juga: Marc Klok Optimis PSM Bisa Kalahkan Persija dan Jadi Juara Piala Indonesia
Hal itu diraih Chou saat bertanding di Asian Games 2018 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta. Kala itu ia harus puas meraih medali perak usai kalah dari wakil tuan rumah, Jonatan Christie dengan skor 18-21, 22-20, 15-21.