chatwithamelia.xyz - Laga final Liga Champions yang mempertemukan Real Madrid vs Liverpool tinggal menghitung hari. Seminggu lagi tepatnya pada 27 Mei 2018, akan jadi ajang penentuan dua klub raksasa siapa yang paling top di jagad benua biru musim ini.
Real Madrid tak dimungkiri telah menjelma jadi tim superior di pentas Liga Champions dengan hat-trick mencapai babak puncak. Sementara Liverpool juga tak kalah garang. Berstatus sebagai tim underdog, wakil Inggris ini mampu menunjukkan penampilan trengginas hingga membawa Salah dkk menapaki laga puncak.
Ya, tuah Si Kuping Besar memang luar biasa. tim-tim yang kandas di liga domestik mampu tampil luar biasa di pentas Champions.
Sejurus dengan tuahnya, Piala Champions memang dipercaya mempunyai daya magis seperti trofi-trofi lainnya. Para pemain pun meyakini menyentuhnya sebelum pertandingan dimulai itu adalah pantangan keras.
Bertolak jauh ke belakang, nama Fernando Morientes mungkin lebih dikenal sebagai salah satu mantan penyerang Real Madrid. Namun ketika bermain untuk Liverpool, penyerang asal Spanyol tersebut memiliki peran besar atas keberhasilan The Reds meraih Liga Champions 2005 silam.
Pada Liga Champions 2005, Liverpool berhadapan dengan AC Milan di laga puncak. Namun Morientes saat itu tidak dapat bermain, karena telah membela klub lain di ajang Liga Champions di musim yang sama. Walaupun begitu, Moro panggilan akrab Morientes tetap masuk ke ruang ganti tim untuk memberi 'wejangan' pada rekan-rekannya.
"Jangan sentuh pialanya, karena itu belum menjadi piala kita," ujar Morientes saat itu, seperti yang diingat oleh salah satu pemain Liverpool lainnya, Luis Garcia dilansir dari Mirror.
Alasan peringatan Morientes kepada rekan-rekannya agar tidak menyentuh piala itu disebabkan mitos yang dipercayai oleh Morientes. Mengingat Morientes telah meraih tiga gelar Liga Champions bersama Madrid, tampaknya tak ada alasan bagi rekan-rekannya di Liverpool untuk tak mendengar wejangan tersebut.
Akhirnya, ketika Liverpool keluar dari ruang ganti dan berjalan bersama para pemain AC Milan menuju lapangan, tak ada satupun pemain The Reds yang menyentuh trofi Liga Champions.
Akan tetapi salah satu pemain Milan, Genaro Ivan Gattuso, menyentuh piala tersebut.
"Saya tidak dapat mengingat siapa, tetapi seseorang di bagian depan barisan berteriak mereka menyentuh pialanya. Kami semua tidak melihat ke piala itu, kami semua sangat fokus pada pertandingan," ungkap Garcia.
Entah karena peringatan Morientes atau bukan, Liverpool berhasil menjuarai Liga Champions 2005, ketika mereka tertinggal 0-3 lebih dulu di babak pertama.
Seolah telah menjadi sebuah tradisi, mitos ini terus dianut dari tahun ke tahun.
Yang terbaru, kekalahan Marseille atas Atletico Madrid di laga puncak Piala Europa kemarin juga dikaitkan dengan kepercayaan tersebut. Hal itu diyakinkan dengan bertebarannya foto Dimitri Payet yang menyentuh trofi tersebut sebelum kick off.
Liverpool fans tell players to keep hands off Champions League trophy after Dimitri Payet ‘jinxes’ Marseillehttps://t.co/Zfrvto3AmP #LFC
— Metro Sport (@Metro_Sport) 17 Mei 2018
Melihat itu, para fan Liverpool pun bereaksi. Mereka memperingatkan agar para penggawa Liverpool tak menyentuh trofi Liga Champions sebelum pertandingan dimulai.
Ini seperti diungkapkan oleh pemilik akun @Iam_Mazard. Ia mencuit lihatlah Payet telah menyentuh trofi sebelum kick off dan lihat hasilnya. Ia cedera dan timnya kalah. "Kalian jangan menyentuhnya sampai memenangkan pertandingan," serunya.
Payet touched the trophy while walking out. Now he’s off injured with his team losing. NEVER touch the trophy until you’ve won it!
— Mazard (@Iam_Mazard) 16 Mei 2018
You hear me @LFC
Hal serupa juga diungkapkan pemilik akun @allesaned. Ia mewanti-wanti para penggawa Liverpool untuk mengingat kejadian yang dialami Marseille.
"jangan menyentuh trofinya sebelum memenangkan pertandingan, camkan itu baik-baik," tegasnya.
@LFC pls remind the squad: DO NOT TOUCH THE TROPHY
— alén (@alessaned) 16 Mei 2018