chatwithamelia.xyz - Kasus selebrasi kontroversial dua pemain Swiss, Granit Xhaka dan Xherdan Shaqiri saat menjebol gawang Serbia yang sarat akan muatan politik membuat FIFA mulai membuka proses investigasi.
Kedua pemain yang memiliki latar belakang Albania-Kosovo, melakukan selebrasi dengan membentuk lambang elang di dada yang mengacu pada simbol mendera nasional Albania dalam laga kedua Grup E.
Tuntutan itu datang dari federasi sepak bola Serbia yang meminta FIFA bersikap serius dalam melihat selebrasi kontroversial tersebut. Tuntutan itu kemudian dipenuhi FIFA yang mulai membuka proses investigasi.
Baca Juga: Pesawat yang Membawa Suporter Peru Terbakar di Rusia
"Komite disiplin FIFA telah membuka proses investigasi terhadap pemain Swiss, Granit Xhaka dan Xherdan Shaqiri atas selebrasi gol mereka saat Swiss lawan Serbia," tulis FIFA dilansir dari goal.
Apabila terbukti, kedua pemain tersebut bakal mendapat larangan tampil di dua pertandingan. Seperti yang tertulis di peraturan FIFA bab 54:
Setiap orang yang memprovokasi publik selama pertandingan akan dilarang tampil di dua laga dan dijatuhi dena minimal CHF 5.000 atau Rp 71,2 juta.
Baca Juga: Prediksi Spanyol vs Maroko, Laga Mendebarkan La Furia Roja
Namun FIFA juga akan melakukan penyelidikan terhadap federasi Serbia dimana suporter mereka terindikasi melakukan chant bernada politik di pertandingan yang sama (vs Swiss).
"Lebih lanjut, penyelidikan awal dibuka terhadap pelatih Serbia, Mladen Krstajik atas pernyataan tuduhan yang dibuatnya selepas pertandingan berjalan," jelas FIFA.
Baca Juga: Maradona Ingin Bertemu Skuat Argentina Jelang Lawan Nigeria
Shaqiri adalah pemain kelahiran Kosovo yang kemudian pindah ke Swiss saat masih kecil ketika mencari suaka, sementara Xhaka memiliki orang tua berdarah Albania yang berasal dari Serbia.
Baca Juga: 7 Pemain dan Pelatih di Piala Dunia 2018 Ini Mirip Artis Terkenal
chatwithamelia.xyz/Stephanus Aranditio