chatwithamelia.xyz - Anggota Pussy Riot menarik perhatian masyarakat di seluruh dunia. Mereka mengganggu jalannya final Piala Dunia 2018. Hukuman penjara 15 hari pun langsung disematkan.
Laga final Piala Dunia 2018 mempertemukan Prancis kontra Kroasia di Luzhniki Stadium, Minggu (15/7/2018). Namun, pertandingan sempat terhenti pada menit ke-52 karena ada empat orang yang memasuki lapangan.
Usai insiden itu, Pussy Riot yang merupakan band punk rock asal Rusia mengklaim jika apa yang terjadi di Luzhniki Stadium adalah ulah mereka.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Resmi Diperkenalkan Juventus
Selain itu, ia juga menyerukan perlawanan terhadap pemerintahan Rusia yang dimpimpin oleh Vladimir Putin, yang kebetulan sang pemimpin turut menyaksikan pertandingan langsung di stadion.
Akibatnya, keempat orang yang diketahui bernama Veronika Nikulshina, Olga Pakhtusova, Olga Kurachyova, dan Pyotr Verzilov itu pun ditindak secara hukum.
Baca Juga: Jonathan Baumann Bawa Persib Bandung ke Posisi 3 Klasemen Liga 1
Dilansir dari Sky Sport, mereka akan dipenjara selama 15 hari dan dilarang datang ke sebuah pertandingan olahraga selama tiga tahun ke depan.
Pada pertandingan itu sendiri, Prancis keluar sebagai juara Piala Dunia 2018. Antoine Griezmann dan kolega sukses menang 4-2 atas Kroasia. Masing-masing gol Les Blues tercipta lewat gol bunuh diri Mario Mandzukic pada menit ke-18. Antoine Griezmann (38'), Paul Pogba (59'), dan Kylian Mbappe (65').
Keberhasilan Prancis mengulang prestasi pada 20 tahun silam. Kala itu, pelatih Didier Deschamps masih menjadi pemain dan meraih gelar juara Piala Dunia 1998.
Baca Juga: Juara Piala Dunia, Nama Deschamps Jadi Nama Stasiun di Prancis