chatwithamelia.xyz - Seorang kapten berperan penting dalam sebuah tim sepakbola. Ia tak hanya jadi pemimpin di lapangan tetapi juga pengendali rekan-rekannya baik ketika bertanding di dalam stadion maupun di luar stadion.
Sebagai sosok yang sentral di sebuah tim sepakbola, pemain yang menyandang ban kapten memiliki tugas yang tak mudah. Mereka yang ditunjuk sudah barang tentu telah melalui berbagai pertimbangan sang pelatih.
Nah, dari sekian banyak sosok kapten, berikut tiga kapten terbaik yang pernah ada sepanjang sejarah
Baca Juga: Mantan Pelatih Timnas Italia Jagokan AC Milan Raih Scudetto
Legenda Brasil ini bisa disebut sebagai jendral lapangan sejati. Sebutan kapten terbaik pun sepertinya pantas disematkan kepadanya.
Sepanjang karirnya ia mencetak lebih dari 1000 gol dan membuatnya jadi penyerang paling mematikan.
Baca Juga: Miris, Mantan Penggawa Persib Bandung Ini Dinyatakan Bangkrut
Pemain yeng dijuluki O Rey atau yang berarti Sang Raja itu menjadi kapten terbaik Santos dalam beberapa tahun di era 60-an. Di bawah kepemimpinan Pele, klub asal Brasil itu pernah melalui periode paling produktif.
Trofi pertama untuk Pelé bersama Santos adalah Campeonato Paulista atau juara liga di mana Pelé secara menakjubkan keluar sebagai pancetak gol terbanyak dengan 56 gol, sebuah rekor yang tetap bertahan sampai sekarang.
Sepanjang kariernya di Santos, Pele telah mempersembahkan 10 trofi Campeonato Paulista, 4 trofi Torneio Rio-Sao Paulo, 5 trofi Taca Brasil, 1 trofi Recopa Int dan trofi Torneio Roberto Gomes Pedrosa.
Baca Juga: Head-to-Head Timnas Indonesia U-23 vs UEA, Saddil vs Al-Yahyaee
Santos kemudian berpartisipasi dalam Copa Libertadores, turnamen paling bergengsi di Amerika Selatan, di mana Pelé berhasil membawa Santos meraih trofi tersebut 2 kali pada tahun 1962 dan 1963 dan menjadi top skor turnamen pada 1965. Pele terus menuai sukses bersama Santos hingga penghujung karirnya.
Dia adalah legenda raksasa Real Madrid.
Baca Juga: Prediksi Timnas Indonesia U-23 vs UEA di 16 Besar Asian Games
Jauh sebelum nama Cristiano Ronaldo dipuja para madridista, Raul Gonzales telah lebih dulu menuai ketenaran bersama skuat Los Blancos.
Nama Raul bahkan kini pantas disandingkan dengan salah satu pemain terbaik dunia yang pernah hidup, Alfredo Di Stefano.
Setelah Fernando Hierro pensiun dari timnas Spanyol tahun 2002, Raul menjadi kapten untuk Real Madrid dan Spanyol. Ia menjadi salah satu penyerang paling berbahaya yang pernah bermain bersama Madrid selama kurun 16 tahun.
Ia menempati urutan ke 12 untuk pencetak gol terbanyak di sejarah sepakbola La Liga dengan 323 gol dari 741 pertandingan. Semua gol tersebut ia cetak bersama Real Madrid, dan itu membuatnya menempati urutan ketiga sebagai pencetak gol terbanyak di Real Madrid sepanjang masa. Hingga akhirnya pada 2010, Raul meninggalkan Bernabeu.
Sosok yang terakhir ini memang kini lebih dikenal karena sejumlah polah kontroversialnya.
Namun, salah satu legenda Argentina ini merupakan kapten yang piawai di lapangan hijau.
Maradona menjadi sosok di balik kesuksesan Napoli pada pertengahan 1980-an dengan mencetak 115 gol dari 259 penampilan.
Maradona bergabung bersama Napoli pada 1984 hingga mencapai puncak karirnya dalam sepakbola. Ia pun menjelma jadi kapten tersukses ketika mampu mengantarkan Napoli juara Seri A untuk pertama kalinya dalam sejarah klub pada periode 1986-1987 dan kemudian diulang pada 1989-1990.
Maradona juga berhasil membawa Napoli menjadi runner up Serie A pada tahun 1987-1988 dan 1988-1989. Selain itu, ia turut membantu Napoli menjuarai Piala Italia pada tahun 1987.
Setahun kemudian, tepatnya musim 1988-1989, Napoli mengalahkan Vfb Stuttgart untuk menjadi juara Piala UEFA. Maradona juga menjadi pencetak gol terbanyak dalam Liga Italia Serie A dengan 15 gol.