chatwithamelia.xyz - Manajer Tottenham Hotspur, Jose Mourinho tak bisa menyembunyikan kerisauannya usai timnya ditekuk wakil Jerman, RB Leipzig di kandang sendiri.
Tottenham menyerah 0-1 pada laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2019/2020 di Tottenham Hotspur Stadium, London, Kamis (20/2/2020) dini hari WIB tadi.
tunggal RB Leipzig dicetak sang penyerang maut, Timo Werner via titik putih pada pertengahan babak kedua.
Baca Juga: Mourinho Pastikan Dele Alli Marah Bukan karena Diganti
Kekalahan ini sendiri tentu membuat Tottenham harus bekerja ekstra keras untuk bisa lolos ke perempatfinal, mengingat mereka wajib membalikkan agregat pada leg kedua di Red Bull Arena, tiga pekan mendatang.
Di Tottenham Hotspur Stadium, The Lilywhites memang seperti bermain tanpa arah.
Statistik laga menunjukkan Tottenham kalah jauh dalam aspek ball possession, bahkan juga dalam jumlah percobaan tembakan meski sejatinya bermain di kandang sendiri.
Baca Juga: Tak Terima Diganti, Dele Alli Ngamuk Banting Botol Minum dan Sepatu
Tanpa duo attacker andalannya yang diprediksi harus menepi hingga akhir musim karena cedera masing-masing, yakni Harry Kane dan yang teranyar Son Heung-Min, Tottenham memang seperti tak bergigi menghadapi kesolidan RB Leipzig.
Mourinho pun menduetkan Dele Alli dan Lucas Moura di lini serang dalam patron 4-4-2, dengan keduanya difungsikan sebagai 'false nine' secara bersamaan.
Namun, formula dadakan yang cukup aneh ini praktis tak berjalan dengan baik sepanjang 90 menit pertandingan.
Baca Juga: Man City Bungkam West Ham, Berikut Klasemen Terbaru Liga Primer Inggris
Usai laga, Mourinho menyebut badai cedera ini telah 'membunuh' Tottenham, seraya mengakui jika timnya kini dalam situasi yang cukup pelik.
"Saya takkan berbohong, kami (Tottenham) kini berada dalam situasi yang cukup pelik. Orang buta pun bisa melihat bahwa kami dalam situasi yang sangat sulit," keluh Mourinho seperti dilansir Tribal Football.
"Badai cedera ini telah membunuh kami, di saat musim tengah memasuki fase krusial. Tapi beginilah sepakbola," sambung eks juru taktik Manchester United itu.
"Saya bangga pada para pemain, tapi yang membuat saya risau adalah situasi ini bisa berlangsung hingga akhir musim," tutur Mourinho.
"Ini sulit untuk mengatakan arah mana yang bakal kami tuju dalam waktu dekat. Kami akan mengubah sistem dan formasi berdasarkan pemain yang available. Jika bisa, saya akan sangat senang jika besok adalah tanggal 1 Juli (saat bursa transfer kembali dibuka)," celotehnya.
"Tapi, kami harus berjuang hingga akhir. Apa pun itu, untuk pertandingan berikutnya (leg kedua) melawan Leipzig, saya menjamin bahwa kami akan pergi sana untuk tetap berjuang hingga batas terakhir," tukas pelatih asal Portugal berusia 57 tahun itu.
Penulis: Rully Fauzi