chatwithamelia.xyz - Taktik, strategi, hingga paradigma permainan sepak bola terus menerus mengalami perkembangan. Salah satunya yang kini telah hilang dan dilupakan ialah Libero.
Apabila ingatan kita ditarik mundur, setidaknya selama 30 hingga 40 tahun ke belakang, Libero menjadi peran yang sangat populer dalam sepak bola dunia.
Pemain-pemain yang identik dengan peran ini ialah Gaetano Scirea, Velibor Vasovic, Ruud Krol, Matthias Sammer, hingga Libero era yang paling modern, Franz Beckenbauer.
Baca Juga: Awal Mula Strategi Pagar Betis Rebahan, Sudah Dipakai Tim Brasil Sejak 2013
Namun demikian, deretan pemain-pemain yang disebutkan di atas sudah tidak ada lagi dalam dunia sepak bola modern.
Ada argumen yang cukup tepat bahwa peran Libero saat ini masih ada. Namun, pada umumnya publik menyebutnya sebagai ‘ball playing defenders’ atau bek yang bisa menguasai bola.
Meskipun demikian, menyamakan mereka dengan pemain bertahan yang mampu memainkan bola berarti melupakan peran Libero yang sebenarnya.
Baca Juga: Duh, Bentley Rp 4,3 Miliar Cristiano Ronaldo Jadi Korban Kelangkaan BBM
Peran libero memang cukup memiliki kemiripan dengan sweeper, yakni tipe pemain bertahan serbabisa yang bisa menyapu bola jika barisan penyerangan lawan mulai melewati garis pertahanan.
Biasanya, pemain-pemain yang berperan sebagai Libero dipasang di antara bek tengah dengan penjaga gawang.
Baca Juga: 5 Kekalahan Mengejutkan Barcelona di Liga Champions, Dibantai Benfica
Awalnya, peran ini dipopulerkan oleh pelatih asal Italia, Nereo Rocco dan Helenio Herrera, yang menggunakan gaya permainan Catenaccio.
Libero, dalam bahasa Italia, berasal dari frasa ‘libero da impegni di marcatura’ atau yang bermakna kurang lebih: bebas dari tugas untuk menjaga manusia.
Dengan demikian, Libero berarti: bebas. Oleh karena itu, peran ini diberikan kepada seorang pemain yang memiliki kebebasan lebih ketimbang bek tengah.
Baca Juga: Kecewa Berat Chelsea Kalah, Model Thailand sampai Malas Komentar
Dia seperti tak mendapatkan tugas untuk menjaga pemain lawan, berbeda dengan pemain-pemain bertahan lain yang ditugasi melakukan penjagaan alias man-marking.
Namun, Libero dituntut untuk memiliki kemampuan yang luar biasa dalam membaca permainan lawan. Sebab, dia menjadi sosok terakhir yang akan menghalau bola ketika serangan lawan mulai menuju jantung pertahanan.
Sebetulnya, dari segi defensif, peran ini memiliki kemiripan dengan sweeper yang sudah muncul pada tahun 1930-an.
Seiring munculnya peraturan offside dalam sepak bola modern, peran Libero secara perlahan mulai tersingkir.
Salah satu hal yang membuat peran ini begitu unik ialah ketika sebuah tim berhasil merebut penguasaan bola, Libero memiliki tugas untuk memulai penyerangan dari sektor lini belakang menuju tengah.
Bahkan, peran Libero memiliki tugas untuk mengkreasi serangan, seperti layaknya playmaker dalam sepak bola modern.
Libero biasanya bergerak maju melewati pemain bertahan lainnya ke zona lini tengah. Dari sana, ia memulai permainan dan mendistribusikan bola.
Bahkan, Libero bisa saja melakukan progresi serangan hingga melakukan tusukan ke jantung pertahanan lawan.