chatwithamelia.xyz - Mengapa sepak bola di Olimpiade itu regulasi pemainnya harus 23 tahun? Ini mungkin jadi pertanyaan sejumlah kalangan yang minim informasi.
Di kawasan ASEAN, SEA Games untuk cabang olahraga sepak bola juga mengadopsi regulasi demikian. Negara yang mentas di ajang itu wajib menurunkan pemain di bawah usia 23 tahun.
Bukan tanpa sebab, berikut penjelasan pemain sepak bola putra Olimpiade dibatasi usia 23 tahun.
Baca Juga: Jelang Tottenham vs Leeds, Antonio Conte Sebut Marcelo Bielsa Pelatih Top
Sejarah Olimpiade Cabang Sepak Bola Menurunkan Pemain U-23
Aturan diturunkannya pemain usia 23 tahun ternyata bagian dari upaya mempertahankan status Piala Dunia FIFA sebagai acara utama sepak bola putra internasional. Pasalnya, cabor sepak bola pertama kali diadakan di ajang Olimpiade 1900.
Sejak Olimpiade Barcelona pada 1992, cabang olahraga sepak bola kemudian dibatasi dengan hanya diperbolehkannya pemain usia 23 tahun.
Baca Juga: 5 Momen Lucu Pembalap World Superbike Mandalika, Melokal Banget!
Uniknya, kompetisi sepak bola Olimpiade juga sempat dibatasi hanya untuk pemain amatir. Sehingga pada Olimpiade 1984 di Los Angeles para pemin profesional diizinkan ambil bagian.
Ada Aturan Tak Masuk Akal
Selain itu, ada sejumlah aturan yang cukup bikin geleng-geleng yang sempat disepakati. Negara-negara dari Eropa dan Amerika Selatan hanya dapat memilih pemain yang belum pernah tampil di Piala Dunia.
Baca Juga: Minions Ungkap Penyebab Kekalahan dari Wakil Jepang di Indonesia Masters
Hal tersebut dimaksudkan agar hegemoni turnamen unggulan Piala Dunia FIA tetap semarak. Sejurus kemudian, agar event sepak bola akbar empat tahunan itu tetap prestisius.
Aturan itu kemudian dicabut per Olimpiade Barcelona 1992. Namun, sebagai gantinya, Olimpiade cabor sepak bola putra dibatasi untuk pemain 23 tahun sampai saat ini.
Tapi Ada yang Berusia 24 tahun di Olimpiade Tokyo 2020
Baca Juga: Kevin/Marcus Tumbang, Indonesia Tanpa Juara di Indonesia Masters 2021
Lantaran pandemi COVID-19 yang melanda dunia, membuat Olimpiade 2020 ditunda. Setahun kemudian, Jepang yang ditunjuk sebagai tuan rumah baru bisa menggelar.
Nah, lantaran COVID-19 dan mundurnya jadwal, otomatis usia pemain juga bertambah. Alhasil, FIFA memberikan keringan regulasi.
Pertama, batas kelayakan yang semula untuk Olimpiade 2020 tidak dicabut. Untuk dapat bermain bersama Tim Nasional masing-masing negara, pemain harus lahir pada atau setelah 1 Januari 1997.
Oleh karena itu, pemain yang sudah masuk usia 24 tahun masih tetap ambil bagian. Sebab, Olimpiade mundur satu tahun dan batas usia pemain juga dimundurkan.
Tetap Izinkan Beberapa Pemain Senior Tampil
Pada ajang Olimpiade, FIFA juga membuat sejumlah regulasi yang meringankan negara peserta. Salah satunya memperbolehkan sejumlah pemain di atas usia 23 tahun.
Sejumlah nama sempat ikut ambil bagian di Olimpiade Tokyo. Sebut saja Marco Asensio dan Dani Ceballos, serta Mikel Merino dari Spanyol, Guillermo Ochoa dari Meksiko dan Dani Alves dari Brasil.