chatwithamelia.xyz - Menilik kembali deretan pesepak bola asal Asia Tenggara yang pernah bermain dan bahkan mencicipi kerasnya panggung Liga Inggris.
Liga Inggris dikenal sebagai liga terbaik di dunia. Kualitas tim, pemain, banyaknya intrik dan publikasi yang besar-besaran membuat liga ini menjadi liga yang paling dinantikan penikmat sepak bola.
Masifnya pamor Liga Inggris tak tercermin dari kasta teratasnya saja, yakni Premier League. Bahkan, kasta terbawah seperti Divisi Championship dan League One juga mampu menarik minat penikmat sepak bola.
Baca Juga: Carlo Ancelotti Legowo, Real Madrid Terdepak dari Copa del Rey
Tak pelak karena apa yang dimilikinya, banyak pemain-pemain dari segala penjuru dunia bermimpi bisa tampil di Liga Inggris.
Tak terkecuali dari para pemain di Kawasan Asia Tenggara. Sebagai contoh, bek kiri Timnas Indonesia, Pratama Arhan, memiliki mimpi bisa bermain untuk Manchester City.
Hanya saja, mimpi para pemain Asia Tenggara bermain di Liga Inggris terganjal oleh regulasi. Ya, sepak bola Inggris mewajibkan para pemain yang bermain di dalamnya berasa dari negara peringkat 70 FIFA, setidaknya dalam dua tahun terakhir.
Baca Juga: Lengkap, Daftar Wakil Indonesia di All England 2022
Sebagai informasi, untuk Asia Tenggara belum ada negara yang mampu menembus 70 besar ranking FIFA dalam beberapa tahun terakhir.
Meski demikian, beberapa pemain Asia Tenggara nyatanya ada yang pernah dan bahkan masih bermain di Liga Inggris hingga saat ini. Lantas, siapa saja para pemain tersebut?
1. Teerasil Dangda, Kiatprawut Saiweo, dan Suree Sukha (Thailand)
Baca Juga: Greenwood Diklaim Jadi Biang Lingard Gagal Tinggalkan Man United, Kok Bisa?
Trio Thailand yakni Teerasil Dangda, Kiatprawut Saiweo, dan Suree Sukha seakan menjadi gerbong pertama pemain Asia Tenggara yang pernah bermain di Liga Inggris.
Ketiganya bergabung Manchester City seiring diakuisisinya klub berjuluk The Citizens itu oleh mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra pada 2007.
Kehadiran Thaksin membuat ketiganya diboyong, dengan harapan bisa membangkitkan sepak bola Thailand.
Baca Juga: Real Madrid Gagal Treble Winner, Carlo Ancelotti: Kami Terluka
Sayangnya, saat itu Thailand berada di luar peringkat 70 besar FIFA. Alhasil ketiganya tak bisa bermain di ajang resmi Liga Inggris bersama Man City.
Meski begitu, ketiganya pernah berseragam Man City saat laga pramusim melawan Thailand All-Star pada 2008. Saat itu, Teerasil Dangda mampu mencetak gol untuk The Citizens. Sayangnya, gol itu dianulir wasit.
2. Phil dan James Younghusband (Filipina)
Younghusband bersaudara, yakni Philip dan James, merupakan pemain Filipina yang pernah mencicipi kerasnya sepak bola Liga Inggris di era 2000 an.
Baik Phil dan James sama-sama mengawali karier sepak bola di Inggris, yakni bersama Chelsea. Bahkan keduanya mampu mencetak catatan gemilang bersama The Blues.
Sebagai contoh ada Phil Younghusband yang mampu menjadi top skor tim muda Chelsea sehingga membuat digadang-gadang bisa menembus tim utama.
Hanya saja, karier Phil Younghusband sedikit mundur kala memasuki sepak bola profesional, terlebih setelah ia dipinjamkan ke Denmark hingga akhirnya kariernya berakhir di Filipina.
Berbeda dengan Phil, James Younghusband sedikit bisa bertahan lama di Inggris, di mana pasca membela Chelsea muda, ia sempat bermain untuk tim Inggris lainnya seperti AFC Wimbledon.
Keduanya bisa bermain di Inggris karena Filipina memiliki aturan kewarganegaraan ganda. Phil dan James sendiri lahir dan besar di Inggris sehingga memiliki status Homegrown.
3. Neil Etheridge (Filipina)
Setelah era Younghusband bersaudara, ada lagi pemain Filipina yang bermain di Liga Inggris, yakni Neil Etheridge dari Filipina.
Berbeda dengan trio Thailand, Neil Etheridge pernah mencicipi Premier League dan Divisi Championship. Ia bahkan pernah bertarung melawan pemain-pemain hebat seperti Eden Hazard, Mohamed Salah, dan sederet pemain lainnya.
Pemain yang berposisi kiper ini bisa manggung di Premier League karena Filipina menerapkan dwi kewarganegaraan. Sebagai informasi, Neil Etheridge berstatus pemain Homegrown dan juga memegang paspor Inggris.
Karier Neil Etheridge pun banyak dihabiskan di Inggris dengan membela Birmingham City, Cardiff City, Fulham, Charlton Athletic, Crewe Alexandra, Walsall, Oldham Athletic, dan juga Bristol Rovers.
4. Faiq Bolkiah (Brunei Darussalam)
Brunei Darussalam pun memiliki pemain yang juga pernah berkiprah di Inggris. Tak tanggung-tanggung, pemain itu adalah Faiq Bolkiah yang merupakan keponakan Raja Brunei.
Faiq Bolkiah lahir di Amerika Serikat dan mencicipi petualangan di sepak bola bersama tim-tim Inggris semasa mudanya.
Tercatat, ia pernah membela akademi Southampton dan Chelsea. Bahkan, pemain dengan status pesepak bola terkaya di dunia ini juga pernah membela tim U-23 Leicester City.
Hanya saja, setelahnya Faiq Bolkiah memilih hengkang ke Portugal dan bergabung Maritimo. Kini, pemain berusia 23 tahun ini bermain di Thailand bersama Chonburi FC.
5. Thanawat Suengchitthawon
Pemain Thailand lainnya yang juga pernah merasakan Liga Inggris adalah Thanawat Suengchittawon. Tercatat hingga saat ini ia masih membela Leicester City U-23.
Pemain berusia 22 tahun ini telah bermain di Eropa sejak 2018 silam. Tercatat ia pernah bermain di Prancis bersama AS Nancy.
Setelahnya ia bermain di Leicester City yang kebetulan dimiliki oleh orang Thailand. Di tim berjuluk The Foxes ini, Thanawat bermain untuk tim U-23.
Kali ini pemain Asia Tenggara lainnya yang bermain di Liga Inggris berasal dari Indonesia. Sosok itu adalah Elkan Baggott.
Elkan Baggott tercatat masih menjadi bagian dari tim League One, Ipswich Town, di mana ia bermain untuk tim U-23 klub berjuluk The Tractor Boys itu.
Pemain berusia 19 tahun ini masih bermain di Inggris karena statusnya sebagai Homegrown Player. Elkan Baggott sendiri lahir di Thailand dan besar di Inggris bersama ayah asli Inggris dan ibu asli Indonesia.
Elkan sendiri baru memutuskan membela Timnas Indonesia pada 2021 lalu, di mana ia sempat turun membela tim Merah Putih di kancah Piala AFF 2020.