chatwithamelia.xyz - Sepak bola Indonesia kembali dalam tren negatif. Ketika masyarakat terus berharap ada peningkatan kualitas kompetisi pada setiap tahunnya, yang terjadi justru sebaliknya.
Beberapa insiden yang kurang sportif dan fair play tercipta mulai dari Liga 1 hingga Liga 3. Seolah kompak, berbagai insiden yang terbilang memalukan terjadi dalam kurun waktu sepekan terakhir.
Dalam penelusuran chatwithamelia.xyz, setidaknya telah ada lima kejadian memalukan yang telah tercipta.
Baca Juga: Bentuk Penghormatan Sergio Ramos Kepada Andres Iniesta
1. Oknum suporter Bonek kencingi gawang
Derbi super Jatim antara Persebaya Surabaya kontra Arema FC di Stadion Gelora Bung Tomo, Minggu (6/5/2018) menyuguhkan insiden yang tak lazim.
Baca Juga: Operasi Berjalan Lancar, Netizen Doakan Kesembuhan Andritany
Seorang yang diduga Bonek tertangkap kamera tengah membuang air seni ke gawang Arema FC pada jeda babak kedua.
Seolah ingin memberikan aroma yang tak sedap untuk kiper Arema FC, oknum Bonek tersebut membuang air seninya di beberapa sisi gawang.
2. Pelemparan batu
Baca Juga: Paul Breitner: Pemain Jenius Nyentrik dan Revolusioner
Insiden kurang terpuji lainnya juga tercipta di Derbi Super Jatim. Tepatnya, saat pertandingan telah usai.
Kendati pertandingan telah dimenangkan Persebaya dengan skor tipis 1-0, tampaknya tak membuat pendukung cukup puas.
Baca Juga: Persija Waspadai Penyerang Asing Home United
Bonek yang dikenal memang memiliki kebencian tersendiri untuk Arema FC, melepari para pemain Singo Edan dengan berbagai barang saat akan meninggalkan lapangan.
Beruntung, pihak keamanan sigap membentuk terowongan dengan tameng untuk menyelamatkan Dendi Santoso dan kolega.
3. Wasit ditonjok
Selanjutnya insiden memalukan lainnya turut menjalar ke Liga 3. Kompetisi yang mayoritas diikuti oleh pemain yang berusia di bawah 23 tahun ini ternoda dua aksi tak terpuji dari pemain.
Pada Liga 3 zona Jawa Tengah antara Persibara Banjarnegera melawan Bhayangkara Muda di Stadion Sumitro Kolopaking, Minggu (6/5/2018) diwarnai aksi pemukulan terhadap wasit.
Bermula dari pelanggaran keras di depan daerah kotak penalti Bhayangkara Muda yang berujung kartu kuning, para pemain yang berisikan anggota Polri itu tak terima dengan keputusan wasit.
Para pemain Bhayangkara Muda bergerombol menyerang wasit yang memimpin pertandingan.
Meski telah berusaha menghindar, sebuah pukulan melayang ke wajah pengadil lapangan. Akibat insiden tersebut, dirinya pun harus digantikan oleh wasit cadangan.
4. Asisten wasit dipukul hingga pingsan
Masih dalam lingkup Liga 3 zona Jawa Tengah, wasit juga menjadi korban pada laga Persitema Temanggung kontra PSIP Pemalang di Stadion Bumi Phala, Temanggung, Minggu (6/5/2018).
Dilansir dari video rekaman PSIP TV, insiden tersebut terjadi pada menit ke-88. Bermula dari sepak pojok PSIP, bola yang mengarah ke gawang Persitema dianggap telah melewati garis lapangan, walau pun kiper saat itu merasa telah mengamankan bola.
Tuan rumah yang telah tertinggal 1-0 merasa dirugikan dengan gol tambahan dari PSIP pun melakukan protes keras terhadap wasit. Akibatnya, asisten wasit yang turut mengsahkan gol PSIP menjadi sasaran protes pemain Persitema.
Namun, di tengah protes tersebut tiba-tiba ada sesorang berbaju abu-abu turut mendekat asisten wasit. Dengan waktu singkat, pria bebaju abu-abu itu melayangkan pukulan yang membuat asisten wasit pingsan.
Sang asisten wasit sempat terkapar lama, sebelum akhirnya ia diamankan oleh pihak kepolisian.
5. Wasit dikejar dan ditendang
Masih dalam pertandingan dan insiden yang sama, wasit utama pada laga Persitema melawan PSIP turut menjadi sasaran empuk.