chatwithamelia.xyz - Edy Rahmayadi mengaku siap meninggalkan posisinya sebagai ketua umum PSSI jika memang dianggap tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Hal itu diungkap ketika pria 50 tahun itu diundang ke acara talk show, Mata Najwa, Rabu (26/9/2018) malam WIB.
Dalam kesempatan tersebut, Edy Rahmayadi menganggapi adanya lebih dari 60 ribu orang yang menandatangi petisi di change.org, agar pria yang juga menjabat sebagai itu mundur dari kursi ketua umum PSSI.
Di petisi change.org, Edy Rahmayadi diminta untuk mundur dengan berbagai alasan. Salah satunya karena telah menjabat sebagai gubernur Sumatera Utara dan memiliki rangkap jabatan lainnya yang ditakutkan akan membuat PSSI terbengkalai.
Baca Juga: Edy Rahmayadi Jawab Kasus Kematian Suporter Persita Banu Rusman
''Jangankan 60 ribu, satu orang pun kalau itu memang benar adanya gara-gara saya gubernur lalu terjadi itu pembunuhan, saya akan tinggalkan ini (Jabatan Ketua Umum PSSI). Karena berarti saya tidak becus," tegas Edy Rahmayadi.
''Yang saya takutkan, dari 60 ribu ini mungkin salah satunya menginginkan jabatan PSSI ini (ketua umum), karena saat ini dalam dunia politik. PSSI harus saya lindungi, karena ini amanah rakyat sampai 2020,'' kata Edy.
Petisi ini sebenarnya telah muncul sejak Juli lalu sejak Edy Rahmayadi terpilih sebagai gubernur Sumatera Utara. Namun, kembali muncul seiring tragedi tewasnya Haringga Sirla, suporter Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Minggu (23/9/2018).
Baca Juga: Prediksi & Link Live Streaming Timnas Indonesia U-16 vs India
Kendati demikian, Edy Rahmayadi bersikeras untuk tetap mengemban dua posisi, baik sebagai Ketua Umum PSSI ataupun gubernur Sumatera Utara. Ia berdalih jika jabatan di PSSI merupakan amanah yang diberikan oleh rakyat.