chatwithamelia.xyz - Gelandang serang Lechia Gdansk, Egy Maulana Vikri mencoba membandingkan atmosfer sepak bola di Indonesia dengan Polandia, tempat kini dia meniti karier.
Egy Maulana bergabung dengan klub divisi teratas Liga Polandia itu pada Juli 2018 lalu dengan status free transfer, usai 'lulus' dari Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan.
Egy ikut berpesta saat Lechia Gdansk menjuarai Liga Utama Polandia musim lalu, namun semenjak bergabung dengan klub hampir dua tahun yang lalu, wonderkid berusia 19 tahun itu memang praktis lebih banyak terlibat bersama tim 'reserves', yakni Lechia Gdansk II.
Baca Juga: Lebih Hebat Maradona atau Lionel Messi? Ini Jawaban Presiden Argentina
Apa pun itu, Egy mengaku sudah cukup mengenal atmosfer sepakbola Polandia.
"Kalau bicara atmosfer sepakbola, lebih gila di Indonesia ya, orang-orang lebih gila bola. Menurut saya. Indonesia atmosfer dan fanatismenya lebih tinggi," tutur Egy, seperti dilansir Antara.
Egy menyebut, orang-orang di Indonesia sangat gila bola dan para suporter rela menjual apa pun demi datang ke stadion memberikan semangat untuk klub kesayangannya.
Baca Juga: Film Goal 4 Segera Hadir, Santiago Munez Diceritakan sebagai Pelatih
Sementara di Polandia, meski masyarakat juga sangat menggemari sepakbola, akan tetapi ada olahraga lain yang lebih populer.
"Di Polandia lebih ke ski, tapi antusiasme terhadap sepakbolanya juga bagus. Setiap pertandingan banyak penonton, apalagi misalkan laga derby," papar Egy.
Egy sendiri kini tinggal menyisakan satu dari tiga tahun kontraknya bersama Lechia Gdansk. Kontrak eks bintang Timnas Indonesia U-19 itu bersama Lechia Gdansk akan kedaluwarsa pada 30 Juni 2021 nanti.
Baca Juga: 10 Pesepak Bola Paling Banyak Dicari di Situs Porno, Ronaldo Teratas
Seperti sudah disinggung sebelumnya, Egy memang benar-benar kesulitan menembus tim utama Lechia Gdansk.
Hampir dua tahun membela Lechia Gdansk, Egy total cuma bermain selama 56 menit untuk tim senior, di mana satu pertandingan ia bermain selama 45 menit, sedangkan dua laga lainnya hanya menjalani 'cameo' sebagai pemain pengganti di menit-menit akhir.
"Untuk masuk 18 pemain matchday squad tim utama itu sangat susah. Tapi, saya akan terus berusaha agar bisa mendapatkan kesempatan bermain," janji Egy.